Arjaya Sayangkan Puspayoga Berebut Kursi DPR-RI
Denpasar (Metrobali.com)-
Kader militant PDi Perjuangan Bali I Made Arjaya mengingatkan elit PDI Perjuangan untuk tetap mengedepankan etika dan kepentingan rakyat terutama menjelang perhelatan Pilgub Bali 15 Mei mendatang.
“Beri keyakinan pada rakyat dan konstituen bahwa PDI Perjuangan dan para kadernya memang benar-benar memikirkan kepentingan mereka dan bukannya sibuk saling berebut posisi demi kepentingan-kepentingan politis jangka pendek,” ujarnya Rabu sore.
Arjaya menunjukkan munculnya nama AA Puspayoga dalam penjaringan bakal calon legislatif PDI Perjuangan untuk DPR RI sebagai sebuah contoh yang bisa menghilangkan keyakinan rakyat dan konstituen PDI Perjuangan.
“Saya sayangkan bahwa nama Jung (Puspayoga,-red) bisa muncul dan kemungkinan besar akan didukung DPD PDI Perjuangan Bali. Ini kan bisa menimbulkan persepsi di kalangan konstituen PDI Perjuangan bahwa Jung, yang sudah menjadi calon resmi Gubernur dari PDI Perjuangan, ternyata masih ingin berebut kursi DPR RI dengan kader-kader PDI Perjuangan lainnya,”
Persepsi lain yang mungkin timbul adalah bahwa Jung ingin main aman sehingga kalau seandainya kalah dalam Pilgub Bali masih akan tetap memiliki peluang untuk meneruskan karir politiknya di DPR RI.
“Hal-hal seperti ini kan bisa ditafsirkan oleh rakyat dan konstituen bahwa Jung-nya tidak percaya diri, tidak yakin akan mampu memenangkan Pilgub. Ini buruk buat semangat para kader kita di bawah,” tegas Ketua Komisi I DPRD Bali ini.
Arjaya membantah kalau statemennya ini dipicu oleh kekecewaannya karena PDI Perjuangan Bali tidak akan lagi mencalonkan namanya sebagai calon legislatif untuk DPRD Bali. Nama Arjaya yang muncul dalam penjaringan dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten sebagai calon potensial untuk anggota DPRD Bali tiba-tiba saja lenyap dari daftar dan justru muncul sebagai calon untuk DPR RI.
“Tidak sama sekali, saya ini kader yang selalu taat pada keputusan partai. Tanya saja sama para elit dan sesepuh PDI Perjuangan Bali apakah Arjaya pernah lempas, pernah tidak taat pada apa yang digariskan partai sebagai keputusan resmi?”
Namun Arjaya mengingatkan bahwa dia akan melawan kalau ternyata penghapusan namanya itu merupakan hasil rekayasa segelintir oknum di kalangan elit PDI Perjuangan Bali.
“Kalau bukan keputusan resmi partai dan hanya akal-akalan segelintir orang, ya saya akan lawan, ibaratnya sampai mati pun akan saya lawan,” ujarnya sembari tertawa.
Arjaya tidak membantah bahwa penghapusan namanya terkait dengan kesan bahwa selama ini posisinya selalu membela Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
“Mereka itu tidak tahu bahwa yang saya bela itu bukan orangnya, bukan individunya, tetapi program-programnya. Program Bali Mandara itu program-nya PDI Perjuangan, saya ikut merancangnya dan jelas-jelas program-program itu sangat membantu rakyat, sangat sejajar dengan semangat ideologi PDI Perjuangan, tentu saja saya bela. Seharusnya semua kader PDI Perjuangan bisa melihat hal ini dan membela program ini,”
Program seperti Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Rumah, Simantri dan Gerbang Sadu, menurut Arjaya adalah kebijakan yang bernafas Marhaen, yang pro wong cilik.
“Selain itu memang ada segelintir elit PDI Perjuangan Bali yang tidak senang sama saya. Mungkin karena takut disaingi. Kalau jaman dulu kan raja pasti tidak mau disaingi, kalau ada tokoh yang muncul dan dianggap saingan pasti langsung dihabisi,”
Intrik politik semacam ini, menurutnya, tidak akan menyurutkan kecintaannya kepada PDI Perjuangan. Arjaya mengungkapkan betapa seharian ini dia sibuk menerima telpon dari tokoh-tokoh PDI Perjuangan yang menyayangkan hilangnya nama Arjaya dari daftar calon.
“Saya dan keluarga saya itu PDI Perjuangan tulen. Pada saat-saat seperti ini saya menjadi terkenang kepada almarhum ayah saya dan keteguhan hatinya untuk selalu membela PDI Perjuangan,”
Ayah Arjaya, almarhum I Nyoman Lepug, adalah tokoh PDI Perjuangan dari Sanur yang kerap pasang badan ketika PDI Perjuangan menghadapi ancaman fisik di jaman Orde Baru.
“Saya ingat saat almarhum ayah dan saya berhadap-hadapan dengan massa bersenjata di Denpasar Selatan, atau saat bentrok besar di Jimbaran. Dalam periode yang paling berat bagi PDI Perjuangan, keluarga saya tetap setia pada partai ini dan saya tidak akan ngambul gara-gara masalah ini,”
Hanya saja, Arjaya mengingatkan elit PDI Perjuangan Bali untuk selalu mengedepankan etika politik dan menghentikan upaya-upaya tidak etis yang selama ini telah menyebabkan hengkangnya sejumlah kader militant.
“Harus diingat, bahwa intrik-intrik seperti ini dengan cepat dibaca oleh massa di bawah dan akan membuat mereka kecewa dan kehilangan rasa percaya pada elit-elitnya,”
Sejumlah pendukung fanatik Arjaya sendiri sudah menyatakan niat mereka untuk mengibarkan bendera putih dalam Pilgub mendatang. RED-MB
64 Komentar
jempol
Pak Arjaya memang TOP….sya dukung jadi calon gubernur untuk periode 2018 mendatang.Sekarang Bali mau dipegang dan dikendalikan oleh satu keluarga….ketua DPRD dah kakaknya dan sekarang adiknya biar jadi gubernur…..dalihnya MP rakus dan tidak merakyatlah dsb…hehehe emang orang dari keluarga laen ndak boleh…?
arjaya kalau merasa dirinya kader militan tidak smestinya dia mengexpose masalah ini ke media.sbaiknya dibicarakan dulu di internal partai.krna daftar smentara caleg blumlah final masih bisa berubah.arjaya jangan niru pola rohut sitompul…
klo orang udah ngotot dan menghalalkan segala cara agar adiknya jadi gub , percuma diomongin di internal, serakah dan nepotisme
Sakarang Jaman Tranpararansi bung………tak ada yang perlu untuk di sembunyikan ….masyarakat berhak tau segala hal permasalahan ..baik politik maupun tatakelola pemerintahan…………….bali hendaknya menjadi daerah demokrsi yang moderen ..yang mementingkan keterbukaan dan dialog ……..
Maju terusss bli made, masyarakat sube dueg jani…sing belog care ipidan.
tyang yakin bli made akan di dukung/di pilih terus oleh masyarakat…meski akhirnya harus pindah partai sekalipun.
setuju !! mari dukung program2nya bukan partainya, Partainya sudah besar dan banyak uang ngapaen di dukung! dukunglah programnya yg pro rakyat, entah itu dari partai,gamang,tonyo,manusa,raksasa
arjaya kalau merasa dirinya kader militan tidak smestinya dia mengexpose masalah ini ke media.sbaiknya dibicarakan dulu di internal partai.krna daftar smentara caleg blumlah final masih bisa berubah.arjaya jangan niru pola rohut sitompul…TABANAN RAYA …dukung PAS
arjaya sebaiknya bersikap apakah pro rakyat atau pro partai? menurut saya anda suarakan hati nurani anda .
Program Bali Mandara itu sangat membantu rakyat, sangat sejajar dengan semangat ideologi PDI Perjuangan, tentu saja saya bela. Seharusnya semua kader PDI Perjuangan bisa melihat hal ini dan membela program ini,” !!! ARJAYA TOP BGT…!!!
BALI MANDARA.. LANJUTKAN…!!!
tenang p arjaya rakyat bali tetap mendukung anda resiko orang baik dikumpulan orang jahat ya kayak gitu
Kok aneh yaaa….. emang jabatan itu bisnisan?… kok jabatan dipakai untung2an…
Saya seorang simpatisan PDIP Tulen sangat mendukung karakter/profile seperti Bli Arjaya. Suarakanlah kebenaran itu walau sering menyakitkan…karena itu akan menjadi sebuah kebaikan…kebenaran yang disembunyikan akan menjadi keburukan..
saya dukung penuh made mangku pastika karena program – programnya jkbm,bedah rumah,simantri,gerbangsadu,dll sangat – sangat dirasakan oleh masyarakat bali
pak Arjaya salah satu dr politisi dr partai itu yg msh jujur berbicara apa adanya, klo A ya dibilang A, klo B ya dibilang B, tdk ikut2an memutar balikan fakta, maju trus pak arjaya idealisme anda prlu di pertahanka, dmnpun pak arjaya berada saya rasa pendukung anda tetep stia apalagi pak arjaya politisi muda dan sdh dikenal di bali, salut pak Arjaya TOP maju trusss,,,,,,
yang paling pas mimpin bali ya pak mangku pastika (PASTI KERTA) program sdh jln dan tinggal diteruskan saja, sngt dirasakan rakyat bali, klo yg lain msh tarap baru akan dan akan akan akan,,,apakah akan ada ato akan tidak ada apa,,,tdak pnya prestasi apa2 yg di banggakan makanya skrg nyaleg jg di dpr ri, sdh keliatan tidk percaya diri,,,,
Pak Arjaya……, dimana posisimu?. Rasanya kemarin ikut duduk acara simekrama di Wantilan DPRD ngih, tapi diam saja. Kalau memang militan seperti orangtuanya dulu, contoh dong dengan jujur jangan hanya ngomong saja. istilah jele melah tetep disitu jangan di melah nengil di jelene uyut. Apa ini contoh politikus jaman sekarang? dan baru deket pemilu mare ngenah milu keliling………………… . Aduh hujanne bales, ngetis malu ah, he….he.
Haiii.. pak arjaya top mengartop…….yg paling lantang bersuara…….dan vokal…mudahan ke voakalannya tidak diselubungi kepentingan sesat dan sesaat….. biasanya yang paling keras berteriak adalah yang terinjak dan kalo dah nyaman pasti diam ….SING RUNGU APE….Masyarakat dan melihat siapa yg rakus merakus…..
lanjutkan,pendidikan gratis yang dibayar mahal oleh ortu murid,lanjutkat perbahan gratis itu menjadi dibayar mahal,tetap kritis selama menguntungkan diri sendiri,perduli amat rakyatnya tetap pusing mencari biaya pendidikan gratis untuk jadi pilot hingga lot lot
Pak arjaya,,biarkan pak puspayoga kelihata kurang percaya diri asalkan rakyat Bali percaya menjaga Bali dari kehancuran akibat membabi butanya pembangunan infrastruktur
Bali mandara persi gubernur Bali sekarang adalah Bali mandara untuk Investor
asal jgn semua program pemprov diakui jd milikny si PoYok sj, mknya bkin program yg lain yg lebh bagus, klo otak cm pas2an mending nyongkok di partai sj sm abang,,,,
Ini baru politikus PDI sejati sesuai dengan darah dan nafasnya ! Yang saya tahu PDI partai yang paling commit and lempeng alias polos ! Dan harus diisi orang orang seperti Made Arjawa …. bukan orang orang yang sarat kepentingan pribadi dan mengorbankan kepentingan PDI secara organisasi.
Pak arjaya yang berani bilang kalo memang program bali mandara bagus ya dibilang bagus.sering beliau kritik kok kalo program bali mandara harus banyak perbaikan.tidak harus apa yang dibilang partai harus ikuti itu walaupun itu mengorbankan kepentingan rakyat.partai ane kene wong sedeng adane.
cocok….berjuang utk rakyat, bkn semata utk partai
SAATNYA MEMILIH FIGUR BUKAN PARTAI…P MANGKU JELAS KEBIH BAIK DR PUSPAYOGA APA PRESTASI PUSPAYOGA??????ORANG BALI BILANG AA PUSPAYOGA NYONGKOKIN TAI KEBO……
head to head kayaknya mmg gak sebanding, skrg cm mngandalkan mesin partai dn fanatisme pemilih. Rakyat Bali hendaknya memilih dgn kombinasi rasa dan rasio, bukan fanatisme yg gak keru2an
setuju banget, orang bali malu punya pemimpin kaya kompetitor pak mangku yaitu Puspo yogo saya nonton di youtube ,tdk berkualitas banget.
tonton lah yutube ,ada puspo yogo …ngak berkualitas banget!!!
krn kebonya dia sendiri,,,,
Maju terus Made Arjaya…saya sgt mendukung…saatnya sekarang memilih Pigur dan program2 gubernur pro rakyat bukan memilih Partai rakyat sudah semakin cerdas dan pintar.
Pang ngelah cadangan… Kene suba kemampuan pas2an masih maju dadi calon, cm mengandalkan mesin partai, makanya jd tdk PeDe 🙂
utk arjaya , saya kasih masukan, jadilah politisi yg yg punya prinsip, anda pernah mengatakan bahwa partai PDIP sebagai agama kedua.,dan anda di singkirkan krn membela BALI MANDARA yg pro rakyat. sebaiknya anda punya sikap apakah pro rakyat atau pro partai?
saya nonton di youtube, Puspo yoga sebagai cagub…ngak berkualitas banget…apakah rakyat bali ngak malu punya pemimpin begini?
PASTI-KERTA
md arjaya salut utk krtik bp ke internal partai..sy penggemar PDIP..utk pemilu legislatif sy coblos anda, tp utk gubernur sy pilih pak mangku….kt memilih figur ….jgn asal panatik ngidemmmmm…maju trus pak madeeee
merdeka..pk arjana..,bali perlu orang2 seperti anda..,bukan orang yg cengeng..,,bersaing dg menghalalkan segala cara sampai membuang etika…,,pk arjana..kemanapun anda melangkah pasti ada jalan..,,sy pribadi dukung anda..dan sikap anda..,bali milik kita bersama..
bali tetap jaya dan kondusip….,,sayang kenapa mangku pastika tdk melanjutkan untuk bergandengan…..
politik BALI TETAP PDI-P…..tapi urusan pilgub TETAP MANGKU PASTIKA
Lanjutkan perjuangannya saya Yan Bagia Jatiluwih salut dan berharap Politik di Bali menjadi lebih terang karena dulu Bapak saya juga pernah mengalami seperti ini yang tiba2 ada kepengurusan baru di Desa. Semoga menjadi lebih baik !
puspoyoga dari tampang nggak sedikit pun ada tampang pemimpin.
mepete sing bisa,cara nak olog ologan.
sukur ne lahir di puri,sayang sekarang tidak masih zaman kerajaan.
pokok ne pemimpin bali harus dari rakyat jelata.
seneb basange nepukin keluarga puri petangtang petengteng,kuala otak ne cara oneng.
Saya salut dengan made arjaya bagi saya wawasan berfikir seperti inilah yang patut ditiru oleh seorang kader partai ,konskwen membela yang benar hidup pak made arjaya maju terus. Tiyang kaula atu
Pokokne tiyang slalu mendukung pak made arjaya di pemilihan legislatif nanti untuk mewakili bali di tk pusat ,maju terus pak made arjaya semoga tuhan memberikan jalan,,,, masak nak jaba sing dadi memimpin ane penting amun saja saja
Jangan rakus ,bagi bagi dong bagaimana bisa memimpin orang kalau mimpin diri sendiri aja udah kayak gitu yang adil aja bung
Pantesan aja bapak gubernur mengusir Eko pd waktu sima krama habis moral seorang kader partai /wakil rakyat yang terhormat aja kayak gitu tak punya moral dan etika, melajah menghormati orang lain kalau kita ingin dihormati orang lain ini di bali bukan di jakarta bung salahnyasendiri jangan protes lagi
Bersama Pasti-Kerta mari kita lanjutkan. Bali Mandara program pro rakyat dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat hiidup bapak made mangku Pastika dan Sudikerta ” Om awignam astu namosidhiyem ‘ Om,sidhatestu tatastu swaha
A Semeton Bali sareng sami, mari kita merenung sejenak sambil membayangkan,kondisi bali kedepan ,seandainya puspayoga dan pasangannya terpilih sedangkan cok Rat (kakak kandung nya) masih duduk disana coba kita bayangkan apa yang akan terjadi,,,? Didalam menjalankan topoksi nya masing masing bukankah sedang getolnya penupasan NEPOTISME sekarang ini,? aaaach,,,,,,arahhhh jelekan teken ORBA , keweh dadi rakyat kecil sing ngelah udeg
Mare meli nasi jinggo deen suba ngorahang prorakyat yen sing bani pidato apakah artinya dekat dengan rakyat ,,? Calon wakilne belum doikenal rakyat ngudiyang milih anak sing tawang ! Lanjutkan deen pak made mangku, bersama Bali Mandara rakyat pastika sampun ngemangguhin kasukertaan
A Semeton Bali sareng sami, mari kita merenung sejenak sambil membayangkan,kondisi bali kedepan ,seandainya puspayoga dan pasangannya terpilih sedangkan cok Rat (kakak kandung nya) masih duduk disana coba h apa yang akan terjadi,,,? Didalam menjalankan topoksi nya masing masing bukankah sedang getolnya penupasan NEPOTISME sekarang ini,? aaaach,,,,,,arahhhh jelekan teken ORBA , keweh dadi rakyat kecil sing ngelah udeg
Kalau para elit politik lagi perlu suara dalam permaiannya,apapun bida ia lakukan mulai dari engobral janji janji ksana sini bawa permen sampai pada perejani ngakuin pasemetonan inilah itulah ,cuhhhh,,, kuek,,,cuhhhh,”rakyat udah muak dengan semua itu pokokne cicing ngamah jaja
Kalau udah jadi CAGUB yang lain kasi temannya dong ,tokohpolitik koq kaya main bola adil.,?
Kalau udah jadi CAGUB yang lain kasi temannya dong ,tokohpolitik koq kaya main bola adil.,? Rakyat menunggu presentasi puspayoga dlm debat calon .rakyat mau dengar dulu kayak apa program nya jitu apa nggak,,!!?????
Ibu megawati jangan dengerin laporan sepihak kami rakyat bali ingin seorang pemimpin yg bener bener jujur cakap ,pintar,progresif, aspiratif,dan berwawasan global, dekat degan rakyatnya sedangkan puspayoga tidak punya kreteria spt itu
PASTI KERTA JAYA( PASTIKA SUDIKERTA ARJAYA) TOP ,,,,maju bali mandara,,,pak arjaya pemimpin masa depan,,,,
Tunggu lima tahun kedepan pak made ,ajake salip di pengkolane yg penting jangan pesimis tetap pada pendirian walau sekarang di eliminasi tapi penetapan daptar caleg kan belum pinal
Saya juga simpatisan PDIP malahan sebelum ditambah P saya sudah pules bangun di Puri, bersama almarhum bapak NyomaSubrata memang saya tidak pernah merasakan keadilan maaf ini ulah orang – orang puri (oknum) tanda kutif , saya setuju pak made Araya membeberkan di media, tak perlu ke internal partai lagi.buat apa ,perccuma aja nggak lepel,biar orang tahu penyakit dalam yg ada ditubuh partai ini soal dukung medukung silahkan,tapi saya tetap pd figur yg berkualitas,& program nyata nya Rakyat mengakui Bali mandara TOP lanjutkan
RangSungguh mengherankan,pola pikir pejabat seorang wakil gubernur koq semua program,pemprov.bali di klaem mengatas namakan pripadi, emang pembiayaan program dari uang nenek moyang nya baca Balipos dengan judul bedah rumah di nusa penida ,kerja sama bali TV dengan puspayaga,madia bali TV mestinya berdikap independen, pak puspayoga, jamgan gitu, ahh,,!
Jangkrik bongol……kitak kituk ….figur no 1….nex best program….PastiKerta lah…
Bpk PY, kalau mau nyaleg ke pusat, Cagub nya kasi saya aja ya,,!? Nanti kalau kandas semua, mau jadi apa,,? apakah mau jadi Raja,,!? Rakyat nya mannnnna,,,?
pak arjaya jempol . yang sabar – rejeki tidak akan kemana
salut untuk bapak yang satu ini.
Jangan karna hanya kopntngn partai atau glongan tertentu bali djadikan sbuah taruhan.. Kpada pak arjaya yg saya hormati ayo kta pertahankan kehormatan bali..
Masalah politik beliau (Arjaya) lebih tahu dan sebelum di expose seperti ini beliau sudah pikirkan secara matang… Pak Arjaya memang anak muda berbakat,ga usah di ajari apalagi di komentari.sangat buanyak yang sudah dia bantu. terakhir masalah BANK DAGANG BALI.
saya orang PDIP TULEN tapi untuk saat ini saya pilih pastikerta sudah terbukti…kalau yang paspasan no malu saya ….pak arjaya bapak adalah tokoh muda yg cerdas dan berkualitas anda patut menjadi pemimpin bali dimasa depan dan anda cocok bersatu dengan bapak weda karna tokoh muda yang cerdas berkarakter dan berani memnyampaikan ide untuk kemajuan bali bukan kayak calon gubernur sekarang takut debat cuma mengandalkan partai saja
Salut dgn bapak arjaya…sampai kapapun tetap PDI Perjuangan
Puspayoga juga manusia. Hal yang wajar politik berstandart ganda. Tidak ada dalam kamus politik 1 + 5 = 6.
Pak Arjaya seharusnya dicalonkan CAGUB bukan Puspayoga yg ongol-ongol itu