Made Arjaya da Ketua DPRD Bali Cok Ratmadi beri keterangan Pers

Denpasar (Metrobali.com)-

Kasus Jalak Sidakarya yang terkait dengan Spanduk bertuliskan ‘’Penggal Kepala Mangku P’’ menjadi perhatian khusus DPRD Bali. ‘’Kami ingin melihat kasus Sidakarya itu ada jalan tengah dalam penyelesaian hukum,’’ kata Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya di Denpasar, Senin (10/3) pagi tadi.

Tujuan mengundang Kapolda, kata Arjaya memang antara lain ingin juga tahu sejauh mana penanganan kasus Jalak Sidakarya itu. ‘’Saya selaku masyarakat yang dekat dengan Sidakarya agar penyelesainnya dengan jalan tengah. Hukum harus ditegakkan, tapi stabilitas itu harus kita hitung juga,’ katanya.

‘’Artinya, kalau misalkan penegakkan hukum membuat gejolak di masyarakat kan ini yang perlu kita antisipasi. Jalan apa yang bisa kita ambil bersama-sama, antara dewan dengan pihak kepolisian. Atau cari aktor intelektual  di balik kasus itu sesuai dengan laporan Pak Gubernur,’’ kata politisi asal Sanur itu.

Menurut pemikiran Arjaya bahwa mereka  hanya korban saja. Jadi mohon bertanggung jawab siapa yang berada di balik kasus ini. ‘’Kami selaku dewan siap membantu  dan siap memfasilitasi dengan Pak Gubernur. Untuk mari kita cari solution,’’ katanya.

Dikatakan Arjaya, Tuhan saja pemaaf, apalagi kita manusia harus saling memaafkan. Jadi kita juga ingin bahas itu, dan juga banyak hal lain yang akan kita bahas. Ada hal-hal yang nantinya sangat sensitif dalam pelaksanaan pileg ini. Mulai dari desa pekraman, desa dinas dengan turunnya undang-undang desa ini mulai ada hal-hal yang dibawah persaingan untuk memperebutkan siapa yang berhak tentang dana 1M itu.

Dalam rencana pertemuan dengan Kapolda Bali, dewan juga berencana menanyakan hal itu. Jadi kita juga ingin tanya juga kepada kepolisian apakah sudah diantisipasi hal seperti itu.

Kapan akan dilanjutkan pertemuan dengan Kapolda Bali? Menurut Arjaya, setelah Pagerwesi. Kita menjadwal setelah tanggal 17 Maret. Dan Pak Kapolda beserta jajarannya kita akan koordinasikan supaya bisa hadir. Karena ini momen untuk bagaimana masyarakat Bali tahu kesiapan aparat, stakeholder penjaga keamanan Bali ini,’’ katanya.

Untuk rencana pertemuan hari ini, kata Arjaya memang ada sedikit mis dari surat dewan.  Pak Kapolda memang ada acara dan memang dibaca mengenai keamanan mungkin dianalis keamanan jadi di kirimlah intel mungkin karena menyangkut keamanan.

Dikatakan, mengenai keamanan Bali pada saat dilaksanakannya pileg sampai kepada pilpres sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. Dan, pihak kepolisian sudah melakukan cipta kondisi. Sudah ada prediksi keamanan dari A sampai Z .  Kita di dewan sudah mengusulkan anggaran untuk pengamanan  90 M. Dan yang baru disetujui oleh pusat dan dianggarkan oleh pusat baru 60M,  jadi kurang lagi 30 M. SUT-MB