Denpasar (metrobali.com), Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Gang Singapur, Br. Tegal Buah, Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat langsung mendapat perhatian serius oleh Pemerintah Kota Denpasar. Untuk memberikan penanganan yang cepat terhadap kasus tersebut Camat Denpasar Barat IB Alit Wiradana beserta Isteri serta didampingi Kepala Desa Padangsambian Kelod I Made Sutarka dan Kepala Lingkungan Br. Tegal Buah I Wayan Brata meninjau langsung tempat terjadinya kasus DBD, Senin (11/7). Dalam peninjauan tersebut Camat Denpasar Barat langsung memberikan pengarahan pada masyarakat yang tinggal di seputar Gang Singapur yang mana sebagian besar merupakan penduduk pendatang. Bahkan Alit Wiradana memerintahkan langsung untuk melaksanakan fogging terutama pada tempat terjadinya kasus.

”Kami sangat prihatin telah tejadi kasus DBD di Gang Singapur ini. Untuk itu kami akan melaksankan fogging sore ini juga dengan harapan dapat mengantisipasi berkembangnya kasus DB,” ujar Wiradana sembari mengharapkan agar masyarakat sekitar juga peduli terhadap kebersihan lingkungan. Lebih lanjut Wiradana menjelaskan adanya kasus DB di Gang Singapur karena kurang kepedulian masyarakat tehadap kebersihan lingkungan terutama banyaknya terdapat air tergenang di selokan-selokan. Bahkan ada kubangan besar menjadi tempat genangan air yang merupakan salah satu tempat berkembang biaknya nyamuk DB. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan mungkin karena mereka kebanyakan pendatang, sehingga sehari-hari tidak ada dirumah untuk membersihkan lingkungan sekitarnya. ”Dengan adanya kasus DB yang terjadi sekarang ini Kita harapkan masyarakat yang tinggal di sekitar Br. Tegal khususnya Gang Singapur lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Untuk itu Ia menghimbau agar melaksankan gerakan 3M (mengubur, menutup dan menguras) serta meningkatkan perilaku hidup bersih.

Sementara Kepala Lingkungan Br. Tegal Buah I Wayan Brata mengatakan dilingkungan Br. Tegal Buah telah rutin dilaksanakan gotong royong namun memang ada beberapa lingkungan yang tidak begitu rutin melaksanakan gotong royong kebersihan. Hal ini karena masyarakat yang tinggal di tempat tersebut seperti Gang Singapur kebanyakan pendatang yang kesehariannya jarang dirumah. Terkait dengan terjadinya kasus di Gang Singapur ini Brata berjanji melaksanakan gerakan kebersihan bersama-bersama masyarakat sekitar.

Anita asal surabaya yang kos di Gang Singapur yang juga baru saja keluar dari rumah sakit karena terkena DB mengaku di gang tersebut jarang melaksankan gerakan kebersihan meski petugas jumantik telah rutin memberikan penyuluhan ke rumah-rumah. Kurangnya melakukan gerakan kebersihan lingkungan mengingat kebanyakan masyarakat sekitar gang tersebut merupakan pendatang dan jarang berada di rumah karena bekerja pada siang hari.