Ilustrasi-pesawat Garuda/Ist

Denpasar (Metrobali.com)-

Direktur Hubungan Internasional dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura 1, Sardjono Johny Citrokusumo menyatakan pihaknya akan mengantisipasi rencana mogok Pilot Garuda bila terjadi nantinya agar tidak merugikan masyarakat pengguna jasa.

“Bila sampai itu jadi (mogok), Kami dari pengelola Bandara akan mengantisipasi itu, untuk meminimalisir impact nya terhadap masyarakat pengguna Jasa penerbangan” ujar Johny saat dimintai keterangan ketika menghadiri sertijab Kajati Bali di Sanur Senin malam (4/6) lalu.

Namun demikian Johny meyakini bahwa Management Garuda Indonesia akan mampu menyelesaikan kemelut internal yang sedang dihadapi, “Saya yakin bisa diselesaikan, dan mogok tidak perlu terjadi sehingga tidak ada yang perlu dirugikan.” Ujar Johny yang juga pernah menjadi Pilot dibeberapa Maskapai Internasional, menutup pembicaraan.

Sebelumnya, para pilot dari Garuda Indonesia telah mengancam akan mogok kerja karena persoalan hubungan kerja dengan manajemen perusahaan plat merah tersebut.

Salah satu masalah terjadi pada proses rekrutmen pilot Garuda yang menggunakan sistem kontrak. Selain itu, manajemen juga dituding telah membuat kebijakan yang melanggar perjanjian kerjasama yang telah disepakati tanpa sepengetahuan serikat.

Sementara Presiden Asosiasi Pilot Garuda  (APG) Kapten Bintang Handono mengatakan pihaknya masih menimbang untuk melakukan mogok kerja saat arus mudik dan balik Lebaran. Sembari menunggu respons pemerintah dan pemegang saham atas tuntutan pihaknya sampai 30 hari kerja terhitung 2 Mei 2018.

“Baik APG maupun Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) sama-sama memiliki komitmen yang tinggi untuk tetap mengedepankan sikap yang profesional dalam melayani kebutuhan konsumen, terutama pada periode peak season (puncak liburan) ini,” ujar dia  melalui keterangan tertulis. RED-MB

Editor : Hana Sutiawati