Tabanan (Metrobali.com)-
Angin kencang menimpa Tabanan menerbangkan sejumlah bangunan suci seperti balai pesandekan pemangku di Pura Dadia Pasek Gelgel di Banjar Denuma, Desa Kukuh, Kecamatan Marga dan palinggih taksu di merajan keluarga I Ketut Murjana (48), di Banjar Batanwani, Desa Kukuh, Marga, Tabanan, Kamis (27/1/2012). Dua kejadian itu mengakibatkan kerugian material mencapai Rp 70 Juta.

Perbekel Desa Kukuh I Ketut Budiarta yang mengantar ke lokasi kejadian mengatakan, bangunan bale pesandekan pemangku di Pura Dadia Pasek Gelgel diterbangkan angin sekitar pukul 17.00 wita. Akibat hempasan angin, bangunan memanjang itu terlempar ke luar areal pura. “Bangunan jatuh di persawahan,” ungkap Budiarta. Akibat kejadian itu, pemaksan pura menderita kerugian mencapai Rp 60 Juta.

Budiarta menambahkan, sebuah pelinggih taksu di merajan milik Wayan Murjana di Banjar Batanwani, Kukuh juga roboh dihempas angin. Kejadian itu baru diketahui oleh Wayan Murjana, yang notabene kelian dinas Banjar Batanwani sekitar pukul 07.00 Wita. “Saya baru keluar rumah dan kaget saat menoleh ke sanggah, pelinggih taksu kami hilang. Saya masuk ke sanggah, rupanya pelinggih terjatuh,” ungkap Murjana, kemarin. Pelinggih taksu itu pun hancur. Ditaksir kerugian mencapai Rp 10 Juta.

Sementara itu. Made Mardana asal Desa Perean, Baturiti Tabanan mengatakan, warga Perean sempat ketakutan. ”Angin negitu sangat kencang. Pohon pohon  banyak yang tumbang. Bahkan atap rumah warga ada yang berterbangan,” katanya. (beritabali.com/MB)