Foto: Anggota MPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (tengah) usai menggelar Webinar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota MPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya menggelar Webinar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) di Gedung Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali, Jl. Kapten Tantular Nomor 11, Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (20/9/2020) dan tampil  narasumber utama (keynote speaker).

Webinar menghadirkan pembicara Ir. Ketut Witarka Yudiata,M.T., dan Dr. Dra. I Gusti Ayu Diah Yuniti, M.Si., dengan pengantar dari Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Bali I Made Rentin.

“Kami ingin memberikan materi Empat Pilar untuk kembali memperkuat wawasan kebangsaan,” kata Rai Wirajaya dalam paparannya.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali ini mengatakan tidak bisa dipungkiri bahwa ada pihak-pihak yang lupa ideologi bangsa kita yakni Pancasila, lupa berada dalam satu kesatuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“Ini harus terus kita dengungkan empat pilar dan NKRI harga mati,” kata Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan ini.

Ia menyoroti masih saja ada gerakan-gerakan yang ingin merongrong NKRI dan Pancasila. Ini harus terus dilawan dengan terus menggaungkan empat pilar ini.

Terlebih Pancasila sudah ada kesepakatan bersama dalam konstitusi negara kita sebagai ideologi bangsa, lem perekat atau pemersatu bangsa, tidak bisa diganggu gugat.

“Ada yang mau buat negara agama tapi kita harus bertahan dengan NKRI dan Pancasila, jangan sampai terpecah belah,” tegas Rai Wirajaya.

Hal senada disampaikan Dr. Dra. I Gusti Ayu Diah Yuniti, M.Si.Dari era Indonesia baru saja merdeka sampai sekarang masih saja ada yang mau merongrong NKRI dan mengotak-atik eksistensi Pancasila.

NKRI tidak boleh goyang, digempur apapun harus tetap berdiri kokoh. Sebab NKRI harga mati tidak bisa diubah oleh siapapun.

“Yang terjadi masih banyak yang usil otak Atik ingin ubah NKRI jadi bentuk lainnya. Ini tugas adik-adik ke depan jaga NKRI yang telah diperjuangkan leluhur dengan jiwa, raga, harta, dan semuanya tetap eksis” kata Yuniti.

Ir. Ketut Witarka Yudiata,M.T., selain membedah empat pilar kebangsaan ini juga menyinggung sejumlah isu terkini terkait hal tersebut misalnya terkait persoalan penghinaan terhadap bendera pusaka merah putih.

“Bendera jadi simbol, merah putih jadi lambang kehormatan sebagai bangsa dan negara. Jadi kalau bendera merah putih diinjak-injak, apalagi sampai dibakar, ini mengusik harga diri kita sendiri bangsa Indonesia,” ujarnya. (wid)