Klungkung ( Metrobali.com )

Kopas Srinadi mendapat perhatian khusus dari Anggota Komisi DPRD Provinsi Bali karena kiprah dan sepak terjangnya belakangan ini membuat nama Koperasi makin eksis dikawasan Propinsi Bali khususnya di Kabupaten Klungkung. Kunjungan Anggota Dewan tersebut dilaksanakan Jumat (20/7) langsung melihat kondisi sebenarnya Koperasi Pasar Srinadi Klungkung.

Rombongan yang terdiri atas, Ketua Komisi II DPRD Provinsi, Tutik Kusuma Wardhani, didampingi oleh Nyoman Sugawa Kori, I Nyoman Wirya, serta Kapala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra, serta segenap jajaranya. Kedatangan anggota Dewan Provinsi tersebut di sambut langsung oleh Manager Koperasi Pasar Srinadi, Nyoman Suwirta juga tidak ketinggalan hadir salah satu anggota DPRD Kabupaten Klungkung, Wayan Buda Parwata dan segenap staf Koperasi Pasar Srinadi.

Kali pertama rombongan berkunjung  di Unit Usaha Bengkel Kopas yang terdapat di Jalan Ngurah Rai, Klungkung.
Tujuan kedatangan rombongan dewan provinsi tersebut adalah untuk mengecek, meninjau, serta melihat secara langsung Koperasi yang berhasil dan yang belum berhasil yang ada di Bali. ”Dari informasi yang disampaikan dari Dinas Koprasi Provinsi bahwa Kopas Srinadi adalah salah satu koperasi yang berhasil. Untuk itu kita datang ke Klungkung melihat perkembangan Koperasi Pasar Srinadi’ ujar Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali, Tutik Kusuma Wardhani.

Menurutnya perkembangan Koperasi Pasar Srinadi luar biasa kemajuannya. Perkembangan tersebut dapat dijadikan sebagai contoh atau motivasi bagi koperasi lain yang ada di Bali. Ditambahkan pula, kesuksesan yang mampu diraih Kopas Srinadi, diharapkan mampu menumbuhkan semangat serta jiwa kewirausahaan seluruh masyarakat Bali.

Tinjauan anggota Komisi II itupun tidak hanya dilakukan di unit usaha bengkel Kopas Srinadi, tetapi dilanjutkan pula ke Unit Usaha Swalayan Inti yang baru didirikan oleh Koperasi Srinadi, kemudian ke Unit Simpan Pinjam yang terdapat di Pasar Galiran. Terakhir rombongan mendatangi Unit Usaha Kopas Srinadi yang baru beberapa bulan diluncurkan yakni Unit Wisata Tirta yang berada di kawasan Desa Minggir, Gelgel, Klungkung.

Sementara Nyoman Sugawa Kori menyampaikan, bahwa dirinya sangat gembira melihat perkembangan Koperasi Srinadi. Disamping melihat kondisi langsung kopas srinadi kami juga memberi masukan dimana Kopas Srinadi bisa menjaga dan bisa memberi pelajaran bagi koprasi yang lain. Srinadi  dinyatakan juga sebagai salah satu koperasi yang telah mampu menjalankan prinsip-prinsip elementer koperasi.

Nyoman Sugawa Kori juga menyampaikan, dirinya datang secara langsung untuk mengecek dan melihat di lapangan bagaimana cara pengelolaan dan peran koperasi sehingga mampu diterima di masyarakat.

Sementara Manajer Kopas Srinadi, Nyoman Suwirta mengaku sangat bangga mendapat kunjungan dari Komisi II DPRD Bali. Dirinya pun mengakui bahwa selama ini Kopas Srinadi telah banyak mendapat perhatian masyarakat berkat pemberitaan yang ada. Namun hal itu tidak lantas membuatnya puas  dan berhenti berkarya. “Selama ini Kopas Sudah sering muncul di media cetak maupun elektronik, namun hal itu tidak akan membuat kami selalu membanggakan apa yang sudah kami peroleh,” ujar Nyoman Suwirta.

Sementara Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra ketika dikonfirmasi Metrobali.com mengatakan bahwa saat ini Provinsi Bali akan lebih selektif untuk memberikan izin pendirian koperasi. Sebelum izin diturunkan, pihaknya akan terus mengadakan bimbingan kepada pemohon, dan izin hanya diberikan kepada pemohon yang benar-benar mampu menjalankan prinsip-prinsip koperasi. Baginya, saat ini yang paling penting adalah kualitas koperasi bukanlah kuantitasnya. ”Untuk membangun koperasi yang paling penting itu adalah harus punya kejujuran, dan profesionalisme,” tegas Dewa Nyoman Patra.

Saat ini, koperasi-koperasi di Bali masih tergolong sehat, hanya sekitar 10 persen koperasi yang sudah tidak
aktif, yakni hanya 456 unit dari 3.883 buah jumlah koperasi  yang ada di Bali. Hal ini membuktikan, bahwa koperasi masih mendapat prioritas oleh para masyarakat di Bali.

Oleh karena itu Dewa Nyoman Patra dengan tegas menyampaikan akan segera menonaktifkan koperasi-koperasi yang sudah tidak dapat dibina lagi, sehingga tidak akan merusak citra koperasi di masyarakat. Diantaran koprasasi yang sudah kita tutup adalah koprasi yang ada di Bangli, Tabanan dan Denpasar.

Dewa Nyoman Patra mengaku sangat gembira melihat perkembangan Koperasi Pasar Srinadi, Klungkung ini. “Saya harapkan nanti Kopas Srinadi akan terus berkembang, mampu mengangkat dan meningkatkan citra koperasi di mata seluruh masyarakat Bali,”harapnya. SUS-MB.