Anggota DPRD Bali Harapkan Pemerintah Perhatikan Sekolah Pertanian
Denpasar (Metrobali.com)-
Anggota DPRD Bali Ida Bagus Ketut Birawa mengharapkan pemerintah memperhatikan sekolah berbasis pertanian dan kelautan, karena belakangan ini calon siswa mulai menurun minatnya mempelajari studi tersebut.
“Kami harapkan pemerintah daerah memperhatikan sekolah tersebut, sebab dari geografis sekolah itu memungkinkan untuk dikembangkan sehingga hasil pertanian dari petani lebih berkualitas,” kata Birawa di Denpasar, Rabu (17/7).
Ia mengatakan di Kabupaten Jembrana ada satu sekolah pertanian yang sederajat dengan sekolah menengah atas (SMA) khusus menekuni studi pertanian dan kelautan.
“Belakangan ini calon siswa menurun untuk mendaftar ke sekolah tersebut, karena mereka berpikir setelah tamat sulit mendapatkan pekerjaan. Tetapi kalau pemerintah memperhatikan dan setelah tamat siswa tersebut diberikan kesempatan sebagai penyuluh atau pendampingan program-program pemerintah, kami rasa ke depan siswanya akan meningkat kembali,” kata politikus PDIP asal Kabupaten Jembrana itu.
Menurut dia, bila diberdayakan setamat siswa dari sekolah pertanian ini keyakinan untuk mencetak tenaga-tenaga terdidik dari sekolah itu akan terus meningkat.
“Termasuk juga pada perguruan tinggi yang memiliki program studi pertanian nasibnya hampir sama dengan sekolah pertanian yang ada di Bali, calon mahasiswanya yang berminat kuliah di program pertanian menurun,” ujarnya.
Bahkan diberikan beasiswa pun enggan untuk kuliah pada program studi pertanian, kata dia, membuktikan generasi muda sudah tidak tertarik menekuni pertanian.
“Ini sebagai dampak kemajuan zaman, terlebih di Bali sektor yang berkembang adalah sektor pariwisata. Sedangkan sektor pertanian seakan mati suri. Selain itu setamat dari perguruan tinggi program studi pertanian dianggap susah mendapatkan pekerjaan,” kata Birawa.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus memikirkan ke depannya jika sektor pertanian benar-benar ditinggalkan generasi muda. Apalagi Pemprov Bali sedang gencarnya memacu program sistem pertanian terintegrasi (simantri).
“Ini harus menjadi perhatian pemerintah dan pemangku kepentingan dalam upaya menyelamatkan sektor pertanian, khususnya generasi pelanjut dalam sektor pertanian,” katanya. AN-MB
1 Komentar
Kalau untuk Profesi sebagai petani tidak perlu sekolah tinggi-tinggi cukup s.d SMA sederajat pantesan generasi muda tidak berminat kuliah dipertanian (analogi), Bila genesai muda tanggap dengan kemajuan kuliah pertanian program agribisnis,jurusan Sosek sangat baik dikembangkan karena disana ada tatanan ilmu pertanian, sosial dan ekonominya orientasi kerjanya bisa dipemerintah, Bank, Perdagangan, Jasa, cuma generasi muda belum tahu itu, perlu sosialisasi pihak perguruan tinggi yang merakyat.