angklung

 
London (Metrobali.com) –
Lagu Ampar-Ampar Pisang, Manuk Dadali, La Cucharaca, dan lagu Meksiko Cielito Lindo diiringi musik anglung bergema di hutan kota Meksiko dalam acara Festival del Bosque de Chapultepec 2016 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Mexico City di area hutan kota seluas 7 hektar,

Di panggung utama Kelompok Pakoeningrat binaan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat untuk pertama kalinya tampil dalam festival yang diadakan hingga 2 November mendatang, demikian Pensosbud KBRI Meksiko City Febby Fahrani kepada Antara London, Rabu.

Selain menampilkan empat lagu Kelompok Pakoeningrat binaan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat juga ditampilkan tari tarian Teruna Jaya, tari Lenong Betawi, tari Nandak Ganjen, dan tari Tor Tor Tanduk yang dibawakan Kelompok Pakoeningrat dan Kelompok Tari Mirah Delima.

Pada saat dilantumkan lagu La Cucharaca, dan Cielito Lindo, dua lagu Meksiko dimainkan dengan alat musik tradisional Indonesia mendapat sambutan penonton bahkan turut bernyanyi bersama dengan Kelompok Pakoeningrat, saat membawakan lagu Cielito Lindo.

Darma Wanita Persatuan KBRI Mexico City turut memeriahkan dengan penampilan di arena panggung di pintu utama Puerta de los Leones. Penampilan Indonesia disaksikan sekitar 400 masyarakat Meksiko.

Duta Besar RI untuk Meksiko, Yusra Khan mengatakan partisipasi ini sejalan dengan upaya konsisten untuk memperkenalkan Indonesia di Meksiko, dan kemolekan irama dan harmoni dari angklung serta keindahan gerakan tarian Indonesia mampu menggelitik rasa ingin tahu masyarakat Meksiko untuk lebih mengenal Indonesia, ujarnya.

Dubes Yusra Khan, bersama masyarakat Indonesia turut meramaikan pawai multikultur yang merupakan bagian kegiatan Festival Chapultepec 2016.

Festival Chapultepec 2016 merupakan festival budaya tahunan yang diselenggaraan Pemerintah Kota Mexico City sejak tahun 2003,

Berbagai kegiatan terselenggara selama festival, mulai dari pertunjukan musik dan tari, pemutaran film di danau di lingkungan hutan kota, yoga dan flash mob dance, dan aneka workshop untuk anak-anak.

Festival juga dimeriahkan dengan pawai multikultur yang menampilkan keelokan busana tradisonal dan keragaman alat musik khas negara peserta pawai, termasuk Indonesia.

Hingga hari ke-3 penyelenggaraan festival tercatat 9.700 orang pengunjung dan diharapkan hingga akhir festival dikunjungi oleh 25.000 orang pengunjung.

Sejalan dengan tema festival tahun ini, yaitu potret budaya di negara kaya keanekaragaman hayati, untuk pertama kalinya festival ini mengundang dua Negara Tamu, yaitu Indonesia dan Kolombia.

Gubernur Mexico City, Miguel Angel Mancera mengatakan kehadiran dua negara yang kaya biodiversitas ini merupakan simbol persahabatan antar negara-negara dengan keanekaragaman hayati di dunia.

Gubernur Mancera menyampaikan kekayaan dan keindahan alam yang dibalut dengan keberagaman budaya yang diusung kedua negara diharapkan akan memberikan warna tersendiri bagi Festival Chapultepec. Sumber : Antara