Bangli (Metrobali.com)-

Untuk mengalirkan air bersih ke Desa Pengotan dan DesaLandih, PDAM Bangli sejauh ini tidak  memiliki cukup biaya. Karenanya, sejauh ini pihak PDAM Bangli belum bisa berbuat banyak terhadap realita yang menerpa masyarakat di Desa Pengotan.  “Untuk alirkan air berih ke Desa Pengotan sejauh ini kita belum mampu. Makanya kita akan berupaya mengetuk uluran tangan Pemrop Bali,”kata Direkur PDAM Bangli I Made Sumawa saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/6).

Kata dia, pihaknya akan bersurat ke Gubernur Bali terkait permohonan bantuan itu. Upaya ini sama  dilkaukan seperti yang terjadi di Kintamani. Dimana, setelah kita bersurat ke Pemprop, Pemprop membantu PDAM Bangli senilai  Rp 1 miliar tahun 2012 lalu. Cuma saja, karena masuk ke APBD Bangli, dana Rp 1 miliar itu tidak sepenuh bisa dimanfaatkan. Pasalnya, sesuai juklak dan juknis dari Pemrop dana itu masuk ke pemeliharaan. Namun di APBD Bangli justru dimasukan ke pos subsidi.” Makanya dana itu tidak sepenuhnya bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan ke masyarkat,”katanya.

Sebut Sumawa lagi, pihaknya memiliki keyakinan bila Gubernur Bali akan membantu pihaknya dalam mengalirkan air ke DesaPengotan dan Landih. Pasalnya, saat simakrama di Palaktiying, Landih, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, berjanji akan memasukan bantuan itu ke APBD Perubahan. “Mudah-mudahan Pemrop Bangli bisa membantu kita alirkan air bersih ke dua desa itu,”katanya.

Sumawa secara jujur mengakui, kalau pihaknya belum mampu membiayai distribusi air ke Desa Pengotan dan Landih, karena keuangan PDAM tidak mencukupi. Pemasukan PDAM, banyak tersedot untuk pelayanan air bersih  di Kintamani. Dimana, dengan kondisi geografis Kintamani, pihaknya norok sekitar Rp 90 juta per bulan. “Namun syukur meski banyak menydot anggaran, pelayanan bisa terpenuhi meski masih dengan sistem giliran,”kata dia.WAN-MB