Denpasar (Metrobali.com)-

Tekad mahasiswa Bali yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bali (GRB) untuk menolak kenaikkan BBM ternyata diganggu oleh manusia bercadar. Rabu (28/3) Koordinator lapangan (korlap) aksi penolakan kenaikan harga BBM mahasiswa di Bali yang bernama Elbinsa Purba diserang tiga orang preman di depan halte kampus Universitas Udayana, Jl Sudirman Denpasar.

Penyerangan berlangsung cepat sekitar pukul 14.30 Wita, Rabu. Awalnya, Elbinsa yang berjalan dari posko aksi penolakan BBM tiba-tiba dihadang tiga orang berbadan kekar dan bertato. “Dua orang memegangi saya yang satu mukuli saya,” kata Elbinsa Purba ditemui  dihadapan wartawan depan kampus Unud.

Usai melakukan pemukulan, ketiga pelaku kabur dengan menggunakan sepeda motor. Akibat pemukulan ini korban menderita lebam di pipi bagian kiri, tangan sebelah kiri serta sekujur tubuhnya merasa nyeri. “Saya tidak bisa menghitung berapa kali mukulnya,” urainya.

Pasca kejadian ini beberapa aktivis kampus lainnya berkumpul. “Setelah kita bicarakan dengan teman-teman tadi kita sepakati untuk melaporkan kejadian ini ke polisi,” kata aktivis LBH Bali, Gendo Suardana.

Menurut Gendo Suardana, laporan tentang penganiayaan Elbinsa Purba tersebut diterima oleh Ditsersa dan Kriminal Polda Bali. Kini kasus tersebut sedang dikembangkan.

Sementara itu, di Dhamantra Centre (DMC) saat ini sedang diadakan rapat dan berkoordinasi untuk mengamankan aksi mahasiswa di depan kampus Unud, Jl PB Sudirman. Informasi yang dihimpun di lapangan anggota PBB dan Baladika Bali, ikut juga mengamankan aksi mahasiswa tersebut. SUT-MB