Yogyakarta (Metrobali.com)-

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana menilai sosialisasi daftar calon sementara oleh Komisi Pemilihan Umum belum maksimal.

“Sosialisasi DCS (daftar calon sementara) masih setengah-setengah. Hal itu mengakibatkan tidak efektifnya respon masyarakat terhadap bakal calon,” kata Ari di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, sosialisasi bakal calon anggota legislatif maupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bukan hanya sekadar mempublikasikan DCS di media.

Namun, menurut dia, juga harus memiliki muatan mendorong yang masyarakat untuk berkomentar sesuai etika serta motode yang ditentukan.

“Menurut saya respon masyarakat masih minim, kalaupun ada, tidak semuanya berbobot dan menyentuh substansi bakal calon,” katanya.

Bahkan, kata dia, respon masyarakat banyak yang tanpa disertai bukti atau data yang valid.

Meski demikian, keberadaan DCS, menurut dia masih tetap menjadi instrumen penting untuk menyaring kualitas bakal calon yang sesuai dengan harapan masyarakat apabila lebih dioptimalkan oleh KPU pada mendatang.

Ia mengakui bahwa minimnya respon masyarakat terhadap DCS juga dapat menjadi indikasi apatisme masyarakat untuk terlibat dalam fenomena politik belakangan ini.

“Saya kira apatisme masyarakat juga menjadi faktor penyebabnya (minimnya respon DCS). Sebab, kebanyakan respon terhadap DCS juga diberikan oleh lembaga yang memang fokus pada pemilu,” katanya. INT-MB