Jakarta (Metrobali.com)-

Situasi politik di Indonesia khsusnya mengenai calon presiden belakangan ini semakin memanas. Pemanasan suhu politik ini juga dibarengi dengan munculnya Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) yang mengusung Sri Mulyani sebagai calon presiden 2014. Ini tentu membuat para politisi partai lain  merasa ada saingann baru yang muncul di ranah politik Indonesia.

Seperti yang diberitakan Kantor Berita Antara, Selasa (8/8) kemarin. Politisi PDI Perjuangan Budiman Sujatmiko mengatakan Sri Mulyani Indrawati sebaiknya menuntaskan terlebih dahulu kasus Bank Century bila ingin mencalonkan diri sebagai presiden. “Ini penting agar ia tak tersandera dengan kasus itu, ini kan bisa menjadi sandungan bagi dirinya,” kata anggota DPR tersebut.

Menurut Budiman, pencalonan Sri Mulyani merupakan hak setiap warga negara. Di sisi lain, setiap warga negara juga berhak untuk mencalonkan diri sebagai presiden, sesuai dengan prosedur dan undang-undang yang berlaku.

Ia menambahkan, bila memang Sri Mulyani akan mencalonkan diri sebagai presiden, maka sudah selayaknya ia juga melakukan berbagai pekerjaan politik.

“Bekerjalah dengan kerja-kerja politik yang bermakna dan etik,” katanya.

Mantan Ketua PBNU Salahudin Wahid sependapat, meski Sri Mulyani memiliki kemampuan namun kasus Century bisa menjadi sandungan.

“Cuma selama ini kan orang mengaitkan dia dengan Bank Century , ganjalan besar, meski seorang pekerja keras, seorang yang cerdas di Departemen Keuangan cukup bagus memerangi korupsi, tetapi di pihak lain juga dituduh terlibat masalah Century,” katanya.

Salahuddin Wahid yang juga pernah menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Wiranto tersebut menambahkan, pengajuan Sri Mulyani hanyalah meniru skenario Presiden SBY dengan Partai Demokrat.

“Mendapatkan suara besar kan juga tidak mudah, paling mengulang cerita Partai Demokrat mendapat tujuh persen,harus berkoalisi dengan partai lain,” katanya.