Badung, (Metrobali.com)

Ketua DPRD Badung Gusti Anom Gumanti menerima audiensi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Badung I Gusti Agung Alit Adnyana, SS, SH, MH bersama sejumlah stafnya. Selain untuk memperkenalkan diri sebagai pejabat baru, BNN Badung juga memaparkan sejumlah program yang akan dilakukan termasuk memohon dukungan fasilitas sehingga program tersebut bisa berjalan dengan baik.

Ditemui usai audiensi, Anom Gumanti mengatakan, audiensi digelar seiring dengan penugasan baru yang kini dijabat oleh Gusti Agung Alit Adnyana. “Audiensi digelar tentu pertama untuk memperkenalkan diri dan yang kedua untuk menjalin komunikasi dan koordinasi dalam rangka melakukan langkah-langkah mengenai pencegahan narkoba,” ujar politisi PDI Perjuangan Dapil Kuta tersebut.

Kepada BNN bersama perangkatnya, Anom Gumanti meminta untuk melakukan tes urine di Dewan dulu, dilanjutkan ke pegawai atau aparatur sipil negara (ASN). Berikutnya, barulah dilakukan ke masyarakat.

Upaya ini perlu dilakukan, tegas Anom Gumanti, dalam rangka pencegahan. “Nanti tentu terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dengan komponen dan elemen masyarakat dalam rangka pencegahan-pencegahan itu. Sebisa mungkin tentu, pemerintah daerah bisa hadir untuk bisa membantu suksesnya kegiatan-kegiatan BNN karena penting bagi generasi muda,” ujarnya.

Kalau generasi muda kita sampai terlibat hal-hal seperti itu (narkoba, red), katanya, tentu sangat disayangkan karena membawa dampak yang begitu luas. Lebih baik kita melakukan langkah-langkah antisipasi. Pertama, edukasi dulu, kemudian baru disertai langkah-langkah pencegahan. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik segala program yang dilaksanakan BNN. Prinsip kita akan mendukung.

Ditanya mengenai dukungan apa yang diharapkan BNN Badung, Anom Gumanti menyatakan ada beberapa yang sudah diminta. “Banyak yang diminta tetapi kembali kepada kapasitas dan kewenangan kita,” katanya.

Disampaikan, sesuai dengan mekanisme silakan berhubungan dengan instansi teknis yang menjadi mitra BNN. Selanjutnya, instansi teknis tersebut pasti akan ada pengajuan anggaran terkait permohonan bantuan tersebut. Pihaknya di Dewan berprinsip urusan pencegahan narkoba tidak akan ada koreksi. Karena BNN ada di instansi vertikal, katanya, tentu sesuai dengan aturan yang ada.

Secara riil, tegasnya, BNN berharap bisa dibantu terkait kebutuhan tenaga atau sumber daya manusia (SDM). Saat ini mereka hanya memiliki beberapa orang staf. Dalam melakukan kegiatan pencegahan ini, se-Badung cukup luas. “Kami sampaikan akan berkoordinasi dulu dengan instansi teknis. Mudah-mudahan bisa dialokasikan,” katanya.

Berikutnya, BNN berharap ada bantuan sarana dan prasarana. Dengan Kesbangpol, ini sudah terjalin sejak dulu sampai sekarang. “Kerja sama sarana dan prasarana seperti apa, itu yang kami belum tahu dan nanti tentu akan saya koordinasikan kembali,” katanya. (RED-MB)