Upaya Penanganan dan Dampak Kebakaran Sampah di TPA Suwung Denpasar
Oleh : Intan Luvita Sari
Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Pulau Bali adalah salah satu pulau terbaik di Indonesia dan juga pulau yang memiliki
keindahan alam sangat mempesona dan kebudayaan yang kental. Keunikan ini yang mampu
menarik perhatian warga negara asing maupun warga luar daerah sehingga bali mengalami
peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya.
Peningkatan jumlah wisatawan menimbulkan dampak positif dan negatif, dampak
positifnya peningkatan wisatawan di Bali yaitu mendorong inovasi dan pengembangan
layanan pariwisata yang lebih baik, termasuk pengembangan atraksi wisata, pilihan
akomodasi yang lebih beragam, dan ragam aktivitas yang menarik bagi para pengunjung dan
salah satu dampak negatifnya adalah permasalahan jumlah sampah yang terus menerus
meningkat tanpa di imbangi sistem pengolahan sampah yang baik dan biasanya sampah
diambil oleh pekerja pengangkut sampah lalu dibuang ke tempat pembuangan akhir di
suwung Denpasar Bali.
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di suwung Denpasar Bali merupakan salah satu
tempat pembuangan sampah terbesar di Bali yang terletak di dekat pulau serangan Denpasar
Selatan, kota Denpasar. Akibat kurang optimalnya sistem pengolahan sampah di TPA
Suwung saat ini menimbulkan permasalahan antara lain bau tidak sedap di sekitar lokasi dan
kuantitas timbunan sampah yang semakin meningkat, akibat terus meningkatnya jumlah
sampah di Bali mengakibatkan tumpukan sampah di TPA menghasilkan gas metana dan
mengakibatkan kebakaran.
Pada kamis 12 Oktober 2023, Tempat Pembuangan Akhir di Suwung Denpasar Bali
sedang ramai di media sosial karena kebakaran yang meluas hingga 15 sampai 20 hektare
pada pukul 11.00 wita. Kebakaran tersebut terjadi karena teriknya sinar matahari yang akhir-
akhir ini menjadi fenomena di seluruh indonesia dan kebakaran juga terjadi karena gas
metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter untuk
menumpahkan air agar bisa memadamkan kebakaran sampah di TPA Suwung Denpasar Bali
pada jumat 13 Oktober 2023. Kebakaran yang masih berlangsung tersebut membuat BPBD
Provinsi Bali di dukung instansi terkait untuk terus melakukan berbagai upaya pemadaman,
diantaranya dilakukan dengan water bombing di lokasi kebakaran tersebut.
Memasuki hari kedelapan kebakaran sampah yang terjadi masih belum bisa
dipadamkan. Kebakaran yang terjadi membuat pemerintah kota Denpasar Bali kewalahan dan
walikota juga meminta warga untuk menyimpan sampah untuk sementara dirumah
dikarenakan banyak tempat pembuangan yang terbakar akibat gas metana.
Kepulan asap pekat akibat kebakaran tersebut memenuhi udara dan menjadi masalah
pencemaran udara. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan manusia yang bisa mengganggu
pernapasan. Warga disekitar TPA akan terjangkit penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA)
akibat menghirup udara yang bercampur asap hasil kebakaran sampah.
Setelah beberapa minggu berlalu, akhirnya api kebakaran sudah padam tetapi masih
dalam pengecekan pada titik kebakaran. Saat ini, pembuangan di TPA sudah dibuka kembali
dan pembuangan sampah dari Denpasar dan Badung kembali ke TPA Suwung sudah tak
dibatasi lagi.
Bagaimana keluhan warga disekitar terkait kebakaran sampah di TPA?
Puluhan warga sudah mulai mengungsi dan beberapa warga sudah mengeluh tentang
gangguan pernapasan dan sudah mengalami gangguan seperti batuk, pilek, pusing dan diare
yang dialami oleh anak-anak, remaja hingga lansia. Beberapa sekolah juga terkena dampak
akibat kebakaran sampah, siswa siswi yang bersekolah juga harus memakai masker agar
terhindar dari gangguan pernapasan. Siswa siswi juga mengeluh terganggu dan tidak fokus
saat pembelajaran akibatnya kepulan asap yang menyelimuti sekolah membuat mata sakit dan
sesak nafas.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui BPBD Provinsi Bali juga mengantisipasi
gangguan pernafasan pada warga sekitar TPA Suwung akibat kebakaran yang terjadi
seminggu ini dengan cara membagikan masker dan memberi tempat pengungsian kesehatan
yang berada di kelurahan serangan. Kepolisian juga melakukan pembagian masker pada
pengguna jalan, baik sepeda motor ataupun mobil yang melintas dekat TPA Suwung.
Lalu bagaimana cara percegahan penyakit pernapasan akibat kebakaran?
Guna untuk mengurangi besarnya ancaman dampak negatif dari kabut asap terhadap
kesehatan akibat kebakaran adalah dengan cara tetap berada di dalam rumah, mewajibkan
menggunakan masker saat beraktivitas diluar ruangan, minum air putih yang banyak, hindari
beraktivitas fisik yang terlalu berat, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan segera ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan bila sudah menddgalami keluhan sakit.
Dampak kebakaran sampah yang sangat membahayakan kesehatan dan merugikan
secara finansial maka pencegahan kebakaran merupakan hal yang penting. Kebakaran
sampah di TPA dapat dicegah dengan cara pengelolaan TPA yang baik dan pengendalian
produksi gas metan. Pengelolaan TPA yang efektif adalah kunci utama pencegahan
kebakaran yang paling efisien.
Kebakaran sampah akibat gas metana dapat menjadi masalah yang serius, oleh karena
itu kita harus melakukan pencegahan dengan cara memanfaatkan gas metana sebagai sumber
energi dan dapat digunakan untuk pembangkit listrik. Kita juga harus melakukan edukasi
kepada masyarakat tentang bahaya gas metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah.
Asap kebakaran sampah yang terjadi mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat
membahayakan pernapasan, masalah kulit, dan berbagai penyakit lainnya. Kebakaran yang
terjadi juga dapat merugikan ekonomi bagi pekerja disekitar TPA. Kesimpulan utamanya
adalah bahwa kebakaran sampah bukan hanya masalah lokal, tetapi juga memiliki dampak
yang lebih luas pada lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Solusi perlu dicari untuk
mencegah kebakaran sampah dan mengelola limbah dengan cara yang lebih aman dan
berkelanjutan. Mengatasi masalah kebakaran membutuhkan upaya bersama-sama dalam
menjaga lingkungan, komitmen dan menjaga kesehatan saat terjadi kebakaran besar seperti di
TPA Suwung Denpasar Bali. Tetap menjaga kesehatan dan semoga kita di jauhkan dari
penyakit-penyakit.