Mangupura (Metrobali.com)-

Ditengah dinamika kehidupan modrn masyarakat Kota Denpasar, ternyata masih memegang teguh pada adat istiadat yang dijadikan sebagai kearifan lokal. Salah satunya tradisi Ngerebong yakni tradisi unik di Desa Pekraman Kesiman. Keunikannya hingga terdengar sampai Tokyo Jepang, dimana salah satu wisatawan yang berlibur di Kota Denpasar ini berencana akan membukukan tradisi Ngerebong masyarakat Kesiman. Demikian terungkap saat Iwabe Toshimi Wisatawan asal Tokyo Jepang bertatap muka dengan Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Jumat (17/2) di kantor Walikota Denpasar.

Kedatangan Iwabe Toshimi diapresiasi Walikota Rai Mantra serta mengatakan bahwa tradisi Ngerebong yang dimiliki masyarakat kesiman sudah berlangsung sejak lama. Sampai saat ini masyarakat melaksanakannya sesuai dengan tradisi dan budaya yang ditinggalkan para leluhur Desa tersebut. Setidaknya setiap 8 hari setelah Hari Raya Kuningan yakni Redite Pon Wuku Medangsia menurut penanggalan kalender Bali tradisi sakral ngerobong ini dilaksanakan.

Melalui keinginan warga Tokyo Jepang ini membukukan salah satu kearifan lokal yang ada di denpasar secara tidak langsung akan membawa dampak positif terkait kunjungan wisatawan untuk datang ke Bali pada umumnya dan Denpasar pada khususnya.

Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra yang didampingi Kadis Pariwisata Denpasar Putu Budiyasa juga mengatakan saat ini pihaknya sedang menginventarisasikan tarian baris yang berjumlah 12 Tarian Baris, yang tersebar di beberapa Desa di Kota Denpasar.

“Akan kita gali potensi Tari Baris yang ada di Kota Denpasar, kami kaget ternyata begitu kaya Denpasar dengan seni dan budayanya, hingga memiliki Tarian Baris sebanyak 12 tarian,” ujar Rai Mantra.

Tidak hanya itu kedepan pihaknya juga akan melakukan penataan City Haritage yakni mulai dari kawasan Puri Pemecutan Hingga Puri Satrya dengan melakukan konservasi yang baik. Hal ini tidak saja memperkenalkan City Haritage kepada wisatawan, namun juga memperkenalkan kepada siswa sekolah tentang sejarah Kota Denpasar.

Sementara Iwabe Toshimi mengatakan dalam pembuatan buku nanti akan melakukan riset di Desa Kesiman yang mengangkat tradisi Ngerebongan yang dimiliki masyarakat setempat. Ia juga sangat bangga terhadap budaya yang terdapat di Kota Denpasar, dimana saat ini Denpasar terkenal sebagai kota tujuan urban,  namun masyarakat sekitar terus mempertahankan tradisi ini sebagai bagian dari kehidupan mereka. “kami akan datang langsung saat pagelaran tradisi ngerebong itu dilaksanakan, serta melakukan penelitian langsung untuk dijadikan buku,” ujar Iwabe Toshimi. (Pur/Humasdps)