Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar akan memaksimalkan fungsi rumah potong hewan (RPH) di daerah itu sebagai upaya untuk meningkatkan pengiriman daging sapi ke luar Pulau Bali.

Kepala Disnakanlut Denpasar Anak Agung Bayu Bramastha di Denpasar, Jumat, mengatakan ke depan pihaknya merancang supaya pengiriman sapi hidup ke luar pulau diperkecil, namun pengiriman daging sapi yang dinaikkan.

“Oleh karena itu, kami saat ini sedang merenovasi RPH di Pesanggaran sebagai upaya memaksimalkan fungsinya,” ujarnya.

Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi di wilayah Denpasar, selama ini aktivitas pemotongan hewan dilakukan malam hari karena pengiriman daging yang sudah dipotong dilakukan pagi hari.

Di RPH Pesanggaran itu, setidaknya ada 35-49 ekor sapi yang disembelih setiap malam. Jika Idul Adha, jumlahnya bisa jauh lebih tinggi dari jumlah tersebut, sedangkan pemotongan babi untuk hari-hari biasa sekitar 100 ekor.

Ia menambahkan, kalau RPH fungsinya dimaksimalkan dan ditambah dengan berbagai fasilitas, maka aktivitas pemotongan hewan ini bisa dilakukan siang hari sehingga untuk memenuhi kebutuhan daging di luar daerah, bisa dengan proses pendinginan.

“Untuk kebutuhan lokal, kami sudah penuhi. Oleh karena itu, kini akan dilirik pangsa pasar luar dengan mengirim daging potong,” katanya.

Brahmastha menambahkan, untuk memaksimalkan fungsi RPH, pihaknya telah merombak bangunan RPH di Pesanggaran. Proses rehab dilakukan menyusul Pemkot Denpasar mendapat kucuran dana sebesar Rp2,3 miliar dari APBN dan akhir 2013 renovasi bangunan itu ditargetkan sudah rampung.

“RPH seluas 1,3 hektare itu sejak dibangun belum pernah direnovasi. RPH tersebut merupakan hibah dari perusahaan Bali Raya. Selain fisik bangunannya banyak yang rusak, prasarananya juga sudah tidak memadai lagi,” ujarnya.

Pihaknya memang tidak memiliki anggaran untuk merenovasi dan sampai akhirnya ada kunjungan menteri yang melihat kondisinya secara langsung. “Dari kementerian menyarankan kami untuk mengajukan proposal renovasi RPH,” kenangnya.

Tarif pemotongan di RPH Pesanggaran relatif lebih murah dibandingkan daerah lain. Ia mencontohkan untuk sapi dikenai retribusi Rp17 ribu per ekor, sedangkan babi Rp7.500 per ekor. Biaya itu sudah termasuk jasa dokter, listrik, dan air. AN-MB