Chicago (Metrobali.com)-

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Rabu (Kamis pagi WIB) turun menjadi menetap di terendah dalam hampir dua minggu.

Rencana serangan militer Amerika Serikat terhadap Suriah menghadapi penentangan dari Rusia, sehingga mengikis permintaan emas sebagai “safe haven”.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 22 dolar AS, atau 1,56 persen, menjadi menetap di 1.390 dolar AS per ounce.

Menurut laporan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia hanya akan mendukung resolusi PBB untuk serangan militer jika ada bukti yang meyakinkan bahwa pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya.

Analis pasar mengatakan keberatan Rusia mengambil beberapa premium keluar dari emas karena menjadi semakin jelas bahwa AS akan menghadapi penentangan.

Selanjutnya, kekhawatiran pengurangan program stimulus moneter AS tetap pada pemilihan waktu oleh Federal Reserve AS. Federal Reserve AS akan merilis laporan ekonomi daerah pada Rabu (4/9).

Harga emas telah turun 17 persen sepanjang tahun ini, memasuki pasar lesu pada April, setelah beberapa investor kehilangan kepercayaan pada logam mulia di tengah inflasi yang rendah di AS.

Namun demikian, karena emas bergerak lebih rendah pada hari ini, beberapa analis percaya itu adalah berlawanan dengan intuisi, pedagang biasanya “membeli pada rumor, menjual pada fakta.” Sementara perak untuk pengiriman Desember turun 1,014 dolar AS, atau 4,15 persen, menjadi ditutup pada 23.415 dolar AS per ounce.AN-MB