Tabanan (Metrobali.com)-

Kawasan Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri Tabanan merupakan salah satu daerah potensi tsunami di Tabanan. Untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat di pesisir pantai akan bahaya tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan melounching peta evakuasi tsunami kawasan Tanah Lot. Lounching perdana peta tersebut diresmikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa, Selasa (20/8) pagi di Wantilan Tanah Lot.

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan Gusti Ngurah Made Sucita menjelaskan, seluruh kawasan pesisir selatan Kabupaten Tabanan dengan panjang pantai 35 km berpotensi terjadi  tsunami.

Untuk itu perlu dibangun kesiapsiagaan masyarakat. Terlebih Tanah Lot, Desa Beraban sendiri, merupakan kawasan wisata yang dikunjungi wisatawan domestik maupun  internasional dengan jumlah yang cukup tinggi. “Jika tsunami terjadi, maka kawasan Tanah Lot memiliki resiko tinggi. Kedepan akan kami bangun kesiapsiagaan tsunami sampai dengan pesisir barat Tabanan, yaitu Desa Selabih,” ungkapnya.

Sucita berharap dengan dilounchingnya peta evakuasi tsunami, masyarakat tahu dimana zona bahaya dan zona aman di dalam wilayahnya, prosedur dan strategi yang akan dilaksanakan, jalur-jalur evakuasi dan tempat evakuasi yang telah ditentukan. “Dengan adanya peta evakuasi ini masyarakat tahu dimana harus berada jika tsunami terjadi,” harapnya. Lounching peta evakuasi tsunami ditandai dengan penyerahan peta evakuasi oleh Sekda Tabanan kepada Perbekel Beraban, Pengelola DTW Tanah Lot dan Pan Pasific Bali Nirwana Resort Tanah Lot serta pemasangan rambu arah evakuasi tsunami.


Bupati Tabanan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa mengatakan salah satu bencana yang menjadi momok dan mengancam masyarakat pesisir adalah tsunami. Bencana ini dapat membahayakan bahkan menimbulkan korban jiwa, sehingga perlu kesiapsiagaan semua pihak untuk mengantisipasi dan menghadapi dampak dari bencana ini. “Tsunami menjadi ancaman bagi masyarakat, sehingga penyusunan rencana evakuasi tsunami menjadi skala prioritas. Dengan harapan masyarakat mampu mengantisipasinya,” paparnya.

 

Pihaknya juga memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Propinsi dan Kabupaten yang telah menyusun rencana dan peta evakuasi. “Sebagai kepala daerah, saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya, karena BNPB dan BPBD propinsi, kabupaten telah berhasil menyusun peta evakuasi dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana di daerah kita,” katanya.

Untuk mendukung lounching peta evakuasi tsunami, 6 personil lifeguard dikerahkan dalam evakuasi kali ini. Nantinya mereka akan bertugas untuk mengawasi wisatawan yang sedang berwisata serta tanggap dalam mengarahkan masyarakat, jika terjadi gempa bumi yang disusul dengan tsunami.

 Adapun prosedur evakuasi tsunami yang harus dilakukan masyarakat jika terjadi tsunami, diantaranya bersiap-siaplah jauh hari sebelum sesuatu terjadi (pelajari peta evakuasi dan kenali dengan baik prosedur evakuasi), jika merasakan gempa bumi lindungi diri anda (tetap tenang, merunduk dan utamakan lindungi kepala), setelah gempa bumi, sadari bahwa tsunami mungkin terjadi (jika getaran gempa kuat dan lama, segera tinggalkan pantai/ zona bahaya).  CA-MB