PELTI Tingkatkan Frekuensi Pertandingan Cegah Atlet Hengkang
Denpasar (Metrobali.com)-
Pengurus Daerah Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Provinsi Bali akan meningkatkan frekuensi pertandingan tingkat junior sebanyak dua kali dalam setahun sebagai ajang pembinaan dan mencegah atlet hengkang ke daerah lain.
“Kami akan membuat pola khusus untuk atlet agar mereka yakin dengan menghidupkan kejuaraan tenis di Bali termasuk pembinaan intensif ke kabupaten/kota,” kata Ketua Pelti Bali I Ketut Rochineng usai pelatikan pengurus daerah Pelti Bali di Denpasar, Jumat (5/7).
Menurut dia, hal itu merupakan program percepatan pengembangan atlet, salah satunya dalam memasuki tahapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali pada September 2013 mendatang.
Peningkatan pertaningan tenis tingkat junior itu juga merupakan evaluasi jajaran pengurus sehingga lebih memotivasi dan membina atlet sejak dini untuk melahirkan atlet tenis handal.
“Bali memiliki potensi besar untuk memiliki atlet besar, kita lakukan pembinaan untuk atlet menjadi atlet daerah dan nasional,” katanya.
Saat ini sudah ada dua atlet tenis Pulau Dewata yang hengkang yakni Ayu Fani ke DKI Jakarta dan Kadek Gita ke Gresik, Jawa Timur.
Ketua Pelti Bali periode 2012-2017 itu menilai selama ini atlet hengkang ke luar daerah selain dikarenakan ada permasalahan, juga dikarenakan ingin sekolah dan bekerja di daerah tujuan.
Untuk itu, pihaknya menawarkan program menggiurkan di antaranya pemberian hadiah atau “reward” sebesar Rp1 juta bagi delapan atlet berprestasi sebagai uang pembinaan.
“Reward” itu telah diberikan sejak tiga bulan lalu asalkan atlet tenis tersebut mampu mempertahankan prestasinya untuk kemudian digulirkan kembali setiap bulannya.
Selain hadiah berupa uang, Rochineng berjanji untuk atlet yang berprestasi yang tak memiliki kemampuan dalam pendidikan ke jenjang lebih tinggi, pihaknya memberikan beasiswa gratis ke tingkat SMA dan perguruan tinggi.
Sementara itu terkait dengan iming-iming daerah lain yang lebih menggiurkan, pihaknya akan meningkatkan kualitas pengurus Pelti Bali termasuk pemberian program kepada atlet berprestasi.
“Program kita perlu benahi, pola ‘reward’ perlu disempurnakan dan kita bahas permasalahan yang dialami serta apa potensi atlet itu,” katanya.
Sedangkan untuk latihan tanding, tiap bulan Pelti Bali mengirimkan atletnya ke Surabaya untuk menjalani “try out” guna mengasah kemampuan para atlet.
Sementara itu menjelang Porprov Bali September mendatang, lapangan tenis Koni Bali saat ini tengah direnovasi yang rencananya rampung sebelum perhelatan olahraga tersebut.
1 Komentar
Disaat usia muda potensi manusia dan emosional jiwa akan keluar secara maksimal, demikian pula halnya banyak para atlet menguras energinya bahkan sampai berkorban materi , konsentrasi tinggi, untuk sebuah prestasi yang hendak dicapai, akan tetapi semua itu akan berubah seiring dengan usianya semakin mentok, dan warna kehidupan semakin berbeda akan mulai mengiris dirinya serta bersenandung dengan alam kedewasaan, apalah artinya penghargaan, hadiah/reward, jaminan beasiswa kalau akhirnya berhenti pada kenangan belaka . Banyak contoh yang dapat kita lihat seorang atlet olah ragawan, petinju, ilmuan, sastrawan menjual tropy/hadiah disaat usianya ditutup dengan menurun karir prestasi. Itulah sebabnya agar pemerintah memperhatikan dan menjamin masa depannya dengan pemberian peluang kerja pada unit-unit tertentu, trim,s