Jembrana (Metrobali.com)-
Beberapa ruko (rumah toko) di deretan depan Pasar Umum Negara, Kabupaten Jembrana nampak kotor akibat rusak. Umumnya kerusakan terjadi pada plafon dilantai dua yang kerap dijadikan gudang.
Yang memperihatinkan,  beberapa plafon dibiarkan terlepas sehingga kayu sebagai rangka tempat plafon dan atap kelihatan dari luar.
Kondisi tersebut disayangkan sejumlah warga karena memunculkan kesan jorok terhadap Kota Negara. Apalagi lokasi gedung yang dibangun sekitar tahun 1980-an berada di jalur utama yang kerap dilintasi kendaraan dari luar Jembrana.
Tidak hanya itu, pasar yang ada di jantung Kota Negara ini juga menimbulkan kesan negatif bagi pemerintah daerah. Pasalnya Pemkab Jembrana belakangan sedang gencar-gencarnya melakukan penataan pasar melalui revitalisasi pasar.
Kondisi kotor dan kumuh juga terjadi dibagian belakang bangunan, bahkan lebih parah. Selain plafon jebol, rumput dan semak belukar nampak tumbuh subur di timur dan barat kantor pasar umum Negara di lantai dua.
Areal tersebut diduga tidak pernah dibersihkan. Apalagi disisi timur diatas tangga dan disebelah barat dipasang pembatas sebagai pemisah.
“Seharusnya dipelihara, tidak dibiarkan seperti itu. Ini kan pasar ada di tengah kota” ujar salah seorang warga, Jumat (22/3).
Warga lain menambahkan rusaknya sudah terlihat sejak lama. Namun beberapa diantaranya ada yang diperbaiki karena juga berfungsi sebagai gudang.
Sementara itu Kadis Koperindag UKM Jembrana, I Komang Agus Adinata dikonfirmasi Jumat (22/3) mengatakan sudah sempat melihat kondisi pasar umum Negara namun belum mengarah keperbaikan.
“Fokus kita sekarang didalam pasar. Setelah itu baru dilantai dua (toko depan). Tapi juga melihat kebijakan pokok pimpinan dan dari pusat. Seperti yang di Gilimanuk sudah diperbaiki tahun ini” terang Agus Adinata.
Menurutnya, pertokoan di depan pasar merupakan milik perseorangan, namun lahannya (tanah) milik Pemkab Jembrana. Sehingga dalam hal perbaikan sementara diharapkan dapat dilakukan oleh pemiliknya sendiiri.
“Kita sudah mendata, tapi perencanaan belum masuk kesana (keperbaikan). Kalau himbauan pastinya sudah dilakukan oleh kepala pasar sebelumnya” ungkapnya.
Pihaknya sambungnya, dalam waktu dekat juga akan mengumpulkan para pedagang untuk mencari dan mendapatkan masukan, apa yang diinginkan pedagang dan bagaimana kebijakan pimpinan termasuk dari pusat.
Pewarta : Komang Tole
Editor : Whraspati Radha