FIA Sport Conference - PP IMI

Presiden FIA, Jean Todt saat berpidato di Konferensi Olahraga FIA 2016 yang diselenggarakan di kota Turin, Italia pada 21 – 23 Juni lalu. (sumber : fia.com)

Jakarta (Metrobali.com)-

Sebagai organisasi induk olahraga otomotif di Tanah Air, Ikatan Motor Indonesia (IMI) turut berpartisipasi dalam Konferensi Olahraga FIA 2016 yang diselenggarakan di kota Turin, Italia pada 21 – 23 Juni lalu. Dalam acara yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut, IMI diwakili langsung oleh Sadikin Aksa dan Jeffrey JP selaku Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IMI. 

 Terkait keikutsertaan IMI pada muktamar akbar ini, Sadikin mengatakan, “IMI merupakan wakil Indonesia untuk ikut serta dalam Konferensi Olahraga FIA 2016. Banyak sekali ilmu yang telah kami terima ketika mengikuti pergelaran tersebut. Harapan kami adalah agar segala pengetahuan baru yang kami dapatkan selama mengikuti rapat pleno di Turin, bisa segera kami aplikasikan demi kemajuan olahraga otomotif di Tanah Air.”  

 Konferensi Olahraga FIA yang kali ini memasuki tahun keempat penyelenggarannya, kembali digelar sebagai bentuk komitmen FIA untuk membangun masa depan kancah olahraga otomotif yang kian tersebar luas di seluruh penjuru dunia. Satu yang menjadi perhatian utama untuk mensukseskan tujuan baik ini adalah bagaimana mereka ikut memerhatikan sekaligus merangkul para pelaku olahraga bermotor yang berada di daerah-daerah terpencil.

 Dalam pidatonya yang dilangsungkan di hari terakhir, Presiden FIA, Jean Todt menegaskan bahwa keikutsertaan para pelaku olahraga otomotif dari daerah-daerah kecil merupakan sebuah potensi yang dapat menyebabkan olahraga otomotif bisa berada pada level yang lebih tinggi di kemudian hari. “Kejuaraan di tingkat-tingkat terpencil dan keikutsertaan masyarakat daerah adalah dasar dari pertumbuhan olahraga otomotif yang baik. Berangkat dari tingkatan seperti inilah yang pada akhirnya bisa menghasilkan berbagai perlombaan bergengsi di kategori-kategori yang lebih tinggi,” ungkap Todt.

 Selanjutnya, Todt juga serta merta menjelaskan keterlibatan FIA dalam upaya menyediakan peralatan terbaik yang diperlukan bagi organisasi-organisasi olahraga otomotifsecara khusus yang berada di pelosok-pelosok daerahagar mereka dapat selalu menerapkan sportivitas dan kedisiplinan ketika tengah mengadakan suatu kejuaraan. “Kami berusaha memperlengkapi berbagai organisasi ini dengan alat-alat yang menunjang sehingga membantu mereka dalam menerapkan kedisiplinan dalam melangsungkan olahraga bermotor seperti slalom, karting, dan drifting,” tutur pria berusia 70 tahun itu.

 Sementara Wakil Presiden Olahraga FIA, Graham Stoker, mengemukakan pendapatnya mengenai keberadaan olahraga otomotif yang sudah seharusnya bisa menjangkau seluruh aspek kehidupan. Ia mengatakan, “Salah satu keunikan yang dimiliki olahraga bermotor adalah kemampuannya dalam membawa suatu perubahan sosial. Tidak ada olahraga lain yang memiliki keterkaitan dengan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik, maka kita sedang menciptakan sebuah pekerjaan yang juga bisa menjadi pelindung bagi industri ini.”

 Apa yang dikatakan oleh Stoker juga langsung disetujui oleh David Butler selaku perwakilan dari Asosiasi Olahraga Bermotor Inggris untuk Penyandang Disabilitas. “Teknologi semakin memudahkan kaum disabilitas untuk ikut serta dan bersaing dalam olahraga bermotor. Namun tentu saja, kita harus tetap ingat seluruh kriteria keselamatan yang diperlukan ketika para penyandang disabilitas tersebut ikut mengambil bagian dalam suatu perlombaan. Mendapatkan kesempatan untuk bertanding secara adil adalah sesuatu yang  ingin mereka raih. Ini merupakan proses perubahan hidup dan kita perlu menghargai keunikan yang terdapat di dalamnya,” tutur Butler.

 Konferensi Olahraga FIA tahun ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting lainnya seperti juara dunia empat kali Formula Satu (F1), Alain Prost, Direktur Utama Pirelli, Marco Tronchetti Provera, Direktur Teknis Ferrari Formula Satu, James Allison, serta Lucas Di Grassi selaku pebalap yang berkecimpung di ajang Formula E dan juga Formula 1 Driver : Sebastian Vettel ; 24 Hours of Le Mans : Jacky Ickx ; Technical Director McLaren : Caroline Hargrove ; UK Sport YouTube & Google : Tomos Grace ; E-Sports League : Sean Charles. RED-MB