735 Peserta Nyangrai Kopi  Massal Sukses Cetak Rekor MURI
Tabanan‎ (Metrobali.com)-

Peringatan HUT ke 521 Kota Tabanan tahun ini sukses mengangkat potensi yang ada di Kabupaten Tabanan. Salah satunya adalah potensi di bidang perkebunan, yaitu menyangrai kopi robusta secara massal dengan total 735 peserta.Piagam Penghargaan diserahkan secara langsung oleh senior manajer yayasan MURI Paulus Pangka kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di Desa Wisata Belimbing Pupuan, Senin (24/11). Hadir pula dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, Sekkab Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa, anggota DPRD Kabupaten Tabanan I Gede Purnawan serta pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tabanan Roemi Liestyowati mengatakan Kecamatan  Pupuan merupakan daerah agraris yangg 43 persen lahannya ditanami kopi. “Kopi Pupuan memiliki cita rasa yang luar biasa dan sudah terkenal. Kami berharap dengan kegiatan ini, potensi yang kita miliki akan lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan besarnya potensi serta terbukanya peluang pasar baik kopi Robusta dan Arabika diharapkan mampu meningkatkan pendapat masyarakat di Desa Pupuan. Menurutnya menyangrai kopi secara massal kali ini menggunakan alat-alat tradisional untuk menjaga tradisi dan budaya lokal. “Kami sengaja menggunakan alat-alat tradisional untuk menyangrai kopi kali ini seperti  wajan dari tanah liat, sendok dari batok kelapa dan kipas dari bambu,” imbuhnya.

Roemi menegaskan selain mempertahankan adat budaya dan potensi yang dimiliki, nyangrai kopi massal yang melibatkan 735 ibu-ibu di Kecamatan Pupuan ini juga diharapkan mampu mempromosikan kopi khas Pupuan tersebut.” Jumlah peserta kali ini ternyata mampu melebihi target kita yang hanya 700 orang. Kegiatan ini sekaligus mempromosikan keberadaan kopi kita di Pupuan,” ujarnya.

Sementara Bupati Tabanan dalam kesempatan tersebut menyatakan rasa bangganya karena potensi perkebunan yaitu kopi Pupuan yang dimiliki Kabupaten Tabanan telah diakui cita rasanya. Menurutnya kopi yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Pupuan sudah dipamerkan d pasar lokal bahkan nasional.”Kegiatan ini bukan hanya sekedar mengejar MURI semata, namun bagaimana  menonjolkan potensi yang kita miliki. Ibu-ibu  yang menyangrai kopi kali ini sudah ikut mengukir sejarah baru di Tabanan,” ujarnya.

Menurutnya kegiatan ini juga menjadi kebanggan bagi petani para petani kopi di Pupuan karena mereka merasa mendapat perhatian dari pemerintah. “Kami ingin para investor yang bergerak d bidang ini mau melirik potensi kami ini. Ke depan hubungan kerjasama harus kita galakkan, sehingga petani kita tidak pusing memasarkan hasil usahanya,” imbuhnya.
Sementara Paulus Pangka dalam sambutannya mengatakan kopi memiliki manfaat yang luar biasa asalkan diminum sesuai standar. Menurutnya kopi bisa menghidupkan sel dan syaraf yang mati. “Kita harus melestarikan kopi Indonesia karena cita rasa dan manfaatny yg luar biasa. Kami berharap ibu-ibu bisa menyangrai kopi dengan cara yang benar agar rasanya bisa sempurna,” katanya.

Dirinya berharap kegiatan ini nantinya mampu menggugah keinginan masyarakat  dunia untuk menanam kopi.”Mudah-mudahan melalui kegiatan ini masyarakat kita akan tergugah untuk menanam kopi,”tandasnya. EB-MB