Klungkung (Metrobali.com)-

Sedikitnya 44 unit rumah keluarga miskin di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, direnovasi Pemerintah Provinsi Bali melalui program bedah rumah.
“Di Nusa Penida untuk tahun ini ada 44 keluarga tidak mampu yang mendapat fasilitas program bedah rumah. Sebelumnya sudah ada 285 unit bedah rumah di Nusa Penida,” kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Senin (18/2)

Beberapa warga Nusa Penida terutama yang masuk kategori ekonomi tak mampu menggunakan kesempatan simakrama itu untuk menanyakan tambahan bedah rumah bagi keluarga miskin.

Menanggapi hal itu, Pastika menyatakan bahwa alokasi bedah rumah di Pulau Dewata pada 2013 ini menurun yakni sekitar 1.300 unit jika dibandingkan alokasi tahun 2012 sebanyak 2.000 unit bedah rumah.

Menurunnya alokasi itu dikarenakan anggaran induk provinsi tahun 2013 terkuras Pilkada Bali pada 15 Mei mendatang.

“Anggaran induk provinsi hanya bisa untuk 1.300 unit rumah karena uang habis untuk Pilkada. Anggaran Pilkada mahal yang dialokasikan hampir Rp200 miliar,” ujar mantan Kapolda Bali itu.

Sementara itu, hingga saat ini tercatat 20 ribu keluarga miskin di Bali antre di Dinas Sosial yang ingin mendapatkan salah satu program Bali Mandara itu.

Pastika berpendapat bahwa banyaknya masyarakat yang antre untuk mendapat bedah rumah itu menandakan bahwa kemiskinan masih ada pada warga yang hidup dalam kesulitan ekonomi.

Selama periode tahun 2010-2012, tercatat 6.000 keluarga miskin telah mendapatkan perbaikan rumah. Setiap keluarga miskin mendapatkan bantuan dana sebesar Rp20 juta yang saat ini sudah naik menjadi Rp25 juta per unit.

“Coba dikerjakan (bedah rumah) 20-15 tahun lalu, mungkin antrean 20 ribu bisa selesai, namun pada saat itu belum diperhatikan. Kalau orang melihat Badung, Gianyar, Denpasar hidup gemerlap, tetapi Nusa Penida, Kubu, Seraya, Gerokgak, dan lainnya baru ketahuan banyak yang tak mampu setelah program diluncurkan,” ucapnya.

Untuk tahun mendatang, dia menginginkan bisa lebih banyak RTM yang mendapatkan bantuan renovasi rumah itu karena sejatinya Pastika mengakui dirinya menginginkan paling banyak selama setahun itu ada 5.000 bedah rumah bisa dialokasikan.

Sementara itu menjawab pertanyaan warga Nusa Penida terkait keinginan perbaikan jalan, Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung Ketut Janapria mengatakan bahwa hal itu sudah tercantum dalam rencana detail tata ruang Nusa Penida.

Namun persoalan mendasar adalah adanya komitmen terutama dari Pemda Klungkung karena jalan itu merupakan jalan kabupaten agar perusahaan pembuat aspal hotmix bisa diproduksi di Nusa Penida.

“Kalau kita kirim dari daratan dengan waktu tempuh yang cukup lama, maka hotmix sudah terlebih dulu mengering. Kalau ada komitmen dari kabupaten dan juga provinsi agar perusahaan produksi hotmix itu bisa diproduksi di Nusa Penida,” katanya. INT-MB