tangkap-ilustrasi

Denpasar, (Metrobali.com) –

 Unit Reskrim Polsek Denpasar Barat terpaksa  menangkap 3 orang pelajar yang masih duduk di bangku SMA.

Mereka berinisial Fernando A (14) I KD AGS S P(14), dan Fazazan F (14) juga seorang anak pekerja buruh bangunan, Abdul G (15) karena melakukan aksi pencurian di sebuah toko elektronik pada, Jumat (20/6) lalu.

Dari hasil pengembangan, yang menjadi eksekutor adalah Fernando A. Dari tangan pelaku, aparat kepolisian berhasil mengamankan berbagai barang bukti berupa  Hanphone serta uang tunai Rp400 ribu. Akibat ulah komplotan ini, pemilik mengalami kerugian mencapai 10 juta rupiah.

“Mereka diamankan di kos milik Fernando A yang terletak di Jalan Buana Asri, Rumah Paling Ujung Kamar No 8, Denpasar barat, pada Sabtu (20/6) lalu, pukul 09.00 Wita,” ujar Kapolsek Denpasar Barat, AKP Wisnu Waardana, Minggu (21/6).

Petugas kepolisian berhasil meringkus komplotan pencuri yang mengasak toko elektronik di seputaran Jalan Kalimutu, Denpasar ini, berdasarkan laporan dari korban. Terjadi pembobolan toko dan merek Handphone serta uang tunai raib.

Anggota pun langsung dikerahkan untuk melakukan pengembangan. Dan akhirnya. Melalui CCTV, beberapa pelaku terekam dan akhirn nya identitas mereka dikantongi dan berhasil ditangkap.

Polisi melakukan penggrebekant di tempat tinggal mereka. Saat digrebek, ke empat pelaku (tiga siswa dan satu buruh, red) tidak berkutik. Pasalnya, anggota berhasil menemukan berbagai barang bukti berbagai merek, dari hasil kejahatan pelaku.

Ke-empatnyapun langsung digiring ke Mapolsek Denbar untuk menjalani pemeriksaan. “dari hasil pengembangan sementara, ternyata komplotan SMA ini memiliki perannya masing-masing dalam beraksi. Dan FA ini adalah eksekutor.

Sementara, I Kadek Agus SP membantu membawa barang dan FF menunggu dan memantau lokasi di seputaran areal itu. Kalau buruh bangunan itu, kita amankan lantaran membantu menjual barang-barang hasil curian pelajar itu,” terangnya.

“Dugaan sementara masih ada pelaku lain dan masih ada TKP lain. Kita masih kembangkan,” pangkas Wisnu Wardhana. SIA-MB