Nusa Dua (Metrobali.com)-
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, membuka World Pschyatric Assosation (WPA) Regional Meeting, Mental Health and Disaster : Beyond Emergency Response, di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Kamis (13/9).   Event tingkat internasional ini melibatkan para pakar kejiwaan dari 36 negara dan lima benua untuk saling bertukar keilmuan membahas kesehatan jiwa dan bencana usai tanggap darurat. Ajang Regional Meeting ini diadakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) bekerjasama dengan World Psychiatric Association (WPA) dan akan berlangsung dari tanggal 13-15 September 2012. Acara yang baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia ini  mengambil tema “ Tantangan Bagi Psikiatri Menghadapi Situasi Bencana”.

Dalam sambutannya Gubernur Bali menyambut baik penyelanggaraan acara ini, dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan panitia yang telah memilih Bali sebagai tempat berlangsungnya acara ini. Selain itu dikaitkan denga tema yang diambil, Seperti juga Aceh,  Bali sendiri juga pernah mengalami bencana kemanusiaan di tahun 2002 dan 2005 berupa serangan terorisme.

“Bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Tragedi ini selain berdampak pada kerugian jiwa dan material juga dapat menimbulkan traumatik yang berkepanjangan yang pada titik tertentu mengakibatkan kesehatan jiwanya terganggu. Belum lagi dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan karena setelah terjadi bencana banyak keluarga yang terlantar, anak-anak yang ditinggal orangtua mereka, ataupun para orang tua yang kehilangan pekerjaan sehingga mereka menjadi penduduk miskin. Semua ini memerlukan recovery yang sangat panjang,”  kata Made Mangku Pastika.

Pada kesempatan itu Gubernur juga memaparkan bahwa Pemprov Bali telah memberikan perhatian besar terhadap masyarakat penderita gangguan jiwa. Melalui Program Bedah rumah dari tahun 2009 sampai dengan 2011 , Pemprov telah membangun 825 bagi masyarakat yang menderita gangguan jiwa.

Diakhir sambutannya Gubernur berharap acara ini dapat dijadikan ajang pertukaran pengetahuan khususnya bagi para dokter-dokter Psychiatryc muda di Indonesia sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan dan “ mental Scar” di Bali dan Indonesia pada umumnya.

“Kepada para delegasi saya berharap dapat menikmati pesona alam, budaya dan kesenian Bali dan datanglah ke Bali ini lagi untuk menemukan “love”, seperti yang tergambar dalam film ‘Eat, Pray and Love’ yang dibintangi artis Julia Robert yang mengambil lokasi syuting di Bali,”  imbuhnya.

Dalam kesempatan itu hadir pula President  WPA Mr. Pedro Ruiz, MD,  Dr. Turn Bastaman, SpK dan  714  pakar kedokteran jiwa termasuk dokter-dokter yang berasal dari Indonesia. GAB-MB