????????????????????????????????????

Kepala Kesbangpolinmas Badung I Nyoman Suendi menyematkan tanda kepada peserta pelatihan Wawasan Kebangsaan bagi Kepsek, Guru SD dan SMP se-Kabupaten Badung di Kantor Kesbangpolinmas, Selasa (7/6) .
Mangupura (Metrobali.com)-
 
            Kecintaan terhadap bangsa dan tanah air Indonesia tampak semakin memudar, bahkan rasa nasionalisme dikhawatirkan bisa lenyap seiring dengan makin kompleksnya dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut disampaikan Kepala Kesbangpolinmas Badung I Nyoman Suendi saat membuka pelatihan Wawasan Kebangsaan bagi Kepsek, Guru SD dan SMP se-Kabupaten Badung di Kantor Kesbangpolinmas, Selasa (7/6). Turut hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari  Badan Kesbangpollinmas Provinsi Bali, BNN Kabupaten Badung, Kopertis wilayah VIII, Pengamat Ilmu Pemerintahan, FKUB Kabupaten Badung dan Forum Pembauran Kebangsaan Prov. Bali.
            Disampaikan Nyoman Suendi, pesatnya perkembangan globalisasi dapat juga mempengaruhi kultur budaya bangsa dan mempengaruhi wawasan kebangsaan. Berbagai permasalahan yang terjadi di negara kita seperti generasi muda yang cenderung mengikuti budaya luar yang keluar dari norma dan adat istiadat bangsa, sering mempergunakan produk import dibandingkan lokal, kasus narkoba, korupsi, pelanggaran hukum, kekerasan, dan anarkisme serta berbagai kasus lainnya menjadi cermin dari lemahnya nilai-nilai kebangsaan di negara kita. Oleh karena itu diperlukan upaya yang ampuh untuk membangkitkan semangat nasionalisme melalui keteladanan, pendidikan, komunikasi dan integrasi bangsa. Pendidikan baik melalui pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal dimulai dari TK sampai dengan perguruan tinggi. Pendidikan non formal dapat dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan maupun organisasi kemasyarakatan.
            Iklim yang baik akan mampu menciptakan iklim saling menghargai, menghormati dan tenggang rasa, mengingat bangsa Indonesia hidup dalam masyarakat yang majemuk beragam budaya, agama, bahasa, suku yang mana perbedaan itu sebagai suatu kekuatan dalam keragaman. Integritas bangsa yang baik akan memperkuat wawasan kebangsaan dan dapat meminimalisir konflik horizontal demi terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional. Diharapkan dengan dilaksanakannya acara ini para penggiat pendidikan untuk bersama-sama memantapkan arti wawasan kebangsaan yang merupakan penghayatan tentang jati diri bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kepada anak-anak didiknya.
            Sementara itu Kabid Ideologi dan Wasbang Ni Putu Asiani selaku panitia melaporkan maksud dan tujuan diselenggarkannya pelatihan ini adalah membentuk fasilitator sebagai kader wasbang yang mampu memberikan pemahaman tentang wasbang bagi siswa melalui proses pendidikan disekolah yang dapat membentuk jiwa anak didik untuk bangga sebagai bangsa Indonesia, bangga bertanah air Indonesia dan mampu berkarya untuk bangsa, terbangunnya komitmen para unsur pendidikan untuk bersama-sama mengoptimalkan penanaman nilai-nilai wasbang dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa yang multi kultural melalui praktik pendidikan yang demokratis dan bermartabat. Pelatihan berlangsung selama 2 hari dari tanggal 7 s/d 9 Juni yang bertempat di ruang pertemuan BKD dan Diklat Kabupaten Badung dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang yang terdiri dari Kepsek, guru SD dan SMP se- Badung. Materi dan nara sumber berasal dari Badan Kesbangpolinmas propinsi Bali, BNN Kabupaten Badung, Kopertis wilayah VIII, pengamat ilmu pemerintahan, FKUB Kabupaten Badung dan Forum Pembauran Kebangsaan Propinsi Bali. RED-MB