ARB-Priyo

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin menegaskan bahwa Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB) tetap menjadi calon presiden dari partainya sesuai dengan kesepakatan bersama pada Rapimnas 2012.

“ARB itu ‘confirm’ menjadi capres dan tidak mau mundur menjadi calon wakil presiden. Sampai detik ini pun tidak ada evaluasi capres Golkar. Kalau masalah suka dan tidak suka, sejak 2004 memang masalah yang terjadi terus-menerus,” kata Nurul Arifin dalam diskusi “Membaca Peluang Poros Keempat: Mungkin atau Tidak?” di Jakarta, Kamis (1/5).

Menurut dia, tidak menjadi soal kalau ada beberapa kalangan yang meragukan ARB sebagai capres pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, 9 Juli mendatang.

“Saya pikir tidak apa-apa kalau orang meragukan ARB. Akbar Tanjung, Agung Laksono, dan Luhut Pandjaitan juga sudah jelas dukung Ical,” ujar dia.

Ia mengatakan bahwa Aburizal Bakrie adalah sosok yang pantas untuk meneruskan pemikiran SBY dalam pemerintahan mendatang berdasarkan bagaimana ARB memberikan suatu ceramah maupun pidato politik.

“Saya katakan seperti ini karena saya menemani ARB menerima duta-duta negara sahabat maupun kunjungan ke pelosok-pelosok daerah, pemikiran ARB itu terlihat bagaimana dia memberikan suatu ceramah maupun wawancara kepada publik dan media. Oleh karena itu, yang bisa meneruskan pemikiran SBY itu adalah ARB,” kata dia.

Menurut dia, ketokohan calon presiden adalah nomor dua, yang terpenting adalah pemikirannya.

“Dalam dua tokoh lainnya (Jokowi dan Prabowo) memang sangat nasionalis, tetapi kita tidak tahu bagaimana kebijakan politik di tingkat internasional apakah pasar bisa menerima mereka,” kata dia.

Terkait dengan koalisi, dia mengatakan bahwa sebenarnya Golkar cukup mencari satu partai karena hanya membutuhkan 11 kursi lagi.

“Kami terus melakukan komunikasi-komunikasi politik dengan siapa pun, seperti pertemuan Prabowo dan ARB yang saya kira itu ada saatnya kakak itu berkorban untuk adiknya. Jadi, apa pun bisa terjadi dan saya tidak tahu apakah Gerindra bisa menyalip Demokrat? Demokrat di urutan ketiga dan Gerindra di urutan keempat,” ujar dia. AN-MB