MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Warga Taliwang meninggal terkena reruntuhan bangunan akibat gempa

Ilustrasi – Warga membuat tenda dan memilih tetap berada di luar rumah pascagempa di Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (19/8/2018). Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter kembali mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita yang berpusat di timur laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Jakarta (Metrobali.com)-
Warga Seteluk, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan meninggal pascagempa tektonik 7 Skala Richter (SR) akibat terkena reruntuhan bangunan.

Korban terkena reruntuhan bangunan, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat, Lalu Azhar kepada wartawan Antara di Mataram, Senin dini hari.

Disebutkan, jenazah sampai sekarang masih berada di Puskesmas Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. “Indetitas korban masih dalam proses identifikasi,” katanya.

Dilaporkan pula pada Minggu (19/8) pukul 23.11 WITA, seorang warga Desa Lengam, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, bernama Nur Asiah (36) meninggal setelah kaget dan jatuh pingsan saat terjadi gempa pertama 7 SR.

Gempa Bumi dengan kekuatan 7 Skala Ricther (SR) mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu malam pukul 21.56 WIB.

Sebelumnya, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter, Minggu pukul 12.10 WITA yang mengakibatkan warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada pada 8.24 lintang selatan, 166.66 bujur timur atau 32 kilometer timur laut Kabupaten Lombok Timur, dengan kedalaman 10 km.

Gempa berkekuatan 6,5 SR tersebut terjadi empat menit setelah gempa berkekuatan 5,4 SR pukul 12.06 Wita yang berlokasi di 8.29 lintang selatan, 116.62 bujur timur atau 25 km arah timur laut Kabupaten Lombok Timur dengan kedalaman 10 km.

Sumber : Antara