Warga Tabanan Kembali Tolak Kunjungan Pastika-Sudikerta
Tabanan (Metrobali.com)-
Warga Kabupaten Tabanan kembali menolak kunjungan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali, Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta.
Menurut rencana Sudikerta berkunjung ke Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Sabtu (23/2) dan Minggu (24/2).
“Namun atas kesepakatan warga pada Kamis (21/2) malam, kami menolak kunjungan Sudikerta,” kata Kepala Desa Kesiut I Nyoman Seputra, Jumat.
Ia tak bersedia mengungkapkan alasan menolak kedatangan pasangan calon dari Partai Golkar, Partai Demokrat, dan tujuh partai politik koalisi itu.
Sebelumnya kedatangan Pastika yang berstatus petahana di Desa Timpag dan Desa Pakendungan untuk memberikan bantuan kepada para petani tidak mendapatkan izin dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
Bantuan itu pun akhirnya diberikan Gubernur kepada para petani di Desa Cemagi, Kabupaten Badung. Kebetulan Sudikerta sampai saat ini masih menjabat Wakil Bupati Badung selain juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali.
Eka Wiryastuti adalah anak kandung mantan Bupati Tabanan Adi Wiryatama yang juga pengurus teras DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pada Pilkada Bali 25 Mei mendatang, PDIP mencalonkan pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan. Puspayoga sampai saat ini masih menjabat Wakil Gubernur Bali, sedangkan Sukrawan adalah Ketua DPD PDIP Kabupaten Buleleng sekaligus Ketua DPRD setempat.
Sementara itu, Ketua Bapilu DPD Partai Golkar Kabupaten Tabanan Ketut Loka Antara menyayangkan sikap masyarakat yang dinilainya tidak dewasa dalam berdemokrasi.
“Masyarakat bisa menilai figur pemimpin Bali pada masa mendatang. Kedatangan Sudikerta ke Desa Kesiut untuk perkenalan sekaligus bakti sosial,” katanya.
Selain warga Desa Kesiut, pertemuan tersebut rencananya juga akan dihadiri warga Desa Adat Pacung dan Desa Adat Batuaji, Kecamatan Kerambitan.
“Meskipun demikian kami tetap akan menggelar ‘road show’ dari Kecamatan Selemadeg Barat,” kata Loka Antara. INT-MB
61 Komentar
maunya yang meminpin bali biar satu keluarga kakak adik. kakak ketua DPRD bali, adiknya jadi GUBERNUR. darah biru lagi, itu baru bali untuk anak cucu saya bukan untuk cucu kita kelak
OM SWASTYASTU, betul,apa yg disampaikan ak Jaya, betul>>knp masih bodo kita memilih orang jelas menganut dinasty. MMP …sudah jelas punya konpetensi di bidangnya,knp Pas TDK sabaran ada apa??? caba lihat pasangan : SOEKARWO dengan pasangan edial sampai sekarang , masih satu paket..seorang sabar kalau orang sabar pasti disanyang Hyang Widhi Wasa, saya yakin MMP pasti terpilih kembali masyarakt sudah rasional.SUKSME
stuju pak sudira,wlopun MMP di gempur dgn berbagai berita miring oleh BP tp itu tdk mempan,,,bersyukur MMP tdk tersangkut mslh korupsi,,cba klo kena kasus macam gtu,,,wah pasti sdh di habisin,,,,astungkara Ida Sanghyang widhi wasa sll memberi jln benar dan tuntunan kpa MMP biar bs melanjutkan, meneruskan dan menyempurnakan program BALI MANDARA,,,,suksma,,,,
seandainya benar ada warga tabanan yg menolak kedatangan gubernurnya untuk saling bertukar pikiran sangat disayangkan. marilah kita berpikir cerdas dan santun, seolah – olah pak MP tidak bekerja untuk rakyat bali, kayaknya belum terhapus dari ingatan kita bagaimana pak MP membantu kita rakyat bali dlm mengungkap bom bali dimana para pelakunya sudah dieksekusi mati dan setelah menjabat gubernur bagaimana program bali mandara yg sangat menyentuh masyarakat miskin. biar tidak slogan saja membeli kucing dalam karung, baru lihat warna karungnya saja sudah senang sedangkan isinya tidak tahu. mungkin ini namanya kacang lupa kulitnya. sekali lagi mohon berpikir cerdas, santun dan bijaksana. SUKSMA
ditolak warga apa ada yang menyuruh warga untuk menolak?
tanpa bermaksud utk berburuk sangka, sepertinya mmg begitu
masyarakat diajari bodoh atau dibodoh2i…. Kandidat/tim/pendukung dari pasangan yg manapun, kl sdh membodoh2i rakyat, sy sgt tdk setuju. Hendaknya rakyat dibimbing biar dewasa berdemokrasi, kok malah sebaliknya. Ajari rakyat utk memilih dengan rasa dan logika, bukan fanatisme yg membabi buta
gini aja JKBM. untuk tabanan BLOKIR saja,….karena sudah tdk lagi mengakui kerja MMP.
ini baru namanya arogansi pejabat demi partai, tp klo yg begini BP ngk di ekspose, seharusnya biarkan rakyat yg menilai mengenal calon pemimpinnya,, dan para cagub dan cawagub silahkan adu program dan adu prestasi biar rakyat tahu mana yg benar2 bekerja utk rakyat dan mana yg hanya untuk membesarkan partai,,,,,mari kt berdemokrasi sehat agar tetap terjaga bali ini aman dan tentram ,,,,,,,,,,,
Pernyataan sangat konyol sekali, di BP hari ini “warisan anak cucu kita, Bukan anak cucu saya”..hehehe, men yen sube beline dadi ketua DPRD Bali trus adine pang dadi gubernur Bali…pang mekejang bakat kuasain untuk anak cucu nyen tooooooo….kita sekeluarga dadine…hehehee mekejang pade ngabe sok…..
kal membangkitkan dinasti yg sdh lama vakum, biar lbh eksis Bli :p
Sahabatku, semua masalah pasti ada sebabnya, mengapa begini pasti karena begitu. Itu Hukum alam. Maka berhenti saling mencela. Mulat Sarira lah selalu, kalau ditolak ya sudahlah, jangan diungkit-ukit lagi. Rasa kalau begitu simpati terus mengalir. Jasa masyarakat pada waktu Bom Bali juga banyak paling tidak lewat doa. Juga bantuan pemerintah Amerika dan Australia.
kita dibali sudah terkotak kotak dengan fanatisme, seperti inikah kita menikmati sebuah pesta demokrasi..itu semua kembali kepada sudut pandang dan wawasan kita…kedatangan seorang gubernur kita tolak sedangkan kedatangan orang lain yg belum kita kenal kita bisa sambut sebagai tamu…sungguh sebuah IRONI…Tabanan Oh Tabanan…
masyarakat mau saja dibohongi KADES brekele…KADES mau saja diatur oleh BUPATI padahal ini hak demokrasi dijamin UU,,,BELOG SAJANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN …terbelkang
Kok nu dogen masyarakat ditu ngugu jelema2 brengkengan keto? MEMALUKAN…Fanatisme membabi buta
maklum, (sengaja dibuat jadi) relatively backward region (oleh pemimpin2nya)
Yah apakah nepotisme dilegalkan?? setelah bapaknya sekarang anaknya jadi bupati trus kakak..adik dll..Kenapa tabanan tidak bisa maju seperti daerah lain?? ya penyebabnya karena masih ego seperti ini .kalo tdk berubah kapan majunya tabanan?..saya malu tinggal di perbatasan tabanan..desa tetangga yg beda kabupaten jalannya mulus sampai ke gang”..sementara di desa saya yg masuk kab tabanan benyah latig..apakah jalan di kerambitan begitu juga??
Prihatin tiang, apa mau bikin kerajaan di kabupaten itu kali yah…. :p
Men yen masyarakat yang memang nolak sing engken.ne kan intruksi uli duur.yen kene sing bani BP ngae berita.warisan buat cucu raja mare beneh.
BP suba sing obyektif Bli… Kasian media massa yg jd pionir itu trseret ke kubangan politik dan dendam pengelolanya…. Biarkan alam dan rakyat yg menseleksi, mana yg pantas eksis, mana yg tidak
Pemerintahan Bali sepertinya sudah kacau,
Bali sekarang sudah tidak aman lagi,
Itu juga dikarenakan kurang Tegasnya pengamanan penyebrangan antar pulau,
Di Masa ini rakyat kebanyakan hanya jadi penonton dari JANJI – JANJI pejabat,
Para Pejabat jangan semua masalah di Uangkan,
kalo bgni terus kapan Bali bisa maju apalagi Indonesia yang sudah Kacau,
SIAPAPUN yang nanti memimpin Bali diharapkan Dapat membawa perubahan,
Perbanyak bantuan ke warga miskin, Sekolah, dan tentunya para petani bali,
STOP ijin pembebasan jalur HIJAU untuk pemukiman,
kita KAYA akan ladang apalagi Tabanan, kota LUMBUNG PADI,
seharusnya pemerintah mempedulikan nasib petani kita bukan malah BANGGA mendatangkan pangan dari Luar,
suksma………………….
Setuju Pak…. Tanpa bermaksud utk primordial kedaerahan, Bali mmg hrs lbh protektif , baik trhadap wilayah maupun produknya. Tp masalah ini tdk hanya dibebankan kpd pemerintah. Masyarakat sndiri jg hrs ambil bagian. Masyarakat kita jg trlalu permisif. Dmikian pula karakter priyayi jg dikurangi. Brapa sih dr org2 kita yg mau mngambil pekerjaan kasar/kotor? Jgn salahkan kl migrasi ke Bali jd besar. Di samping itu, pola hidup sbagian besar msyarakat Bali yg sdh sgt konsumtif dn hedon. Mrk rela jual tanah dn warisan hy utk hedon dn gengsi. Tdk salah kl kita dibilang “katibambung”, kulit bungah nanging isine puyung. Mengenai masalah pemanfaatan ruang, jalur hijau, dsb, itu pemerintah kabupaten/kota yg sangat menentukan sbb rekomendasi/ijin itu kluar dari sana.
Suksma…
rakyat bersatu melawan arogan pejabat dan partai…rakyat harus lebih cerdas..era demokrasi suara ada di tangan rakyat. rakyat jangan mau di bodohin ..yg sengsara orang bali sendiri..karena ada orang lain bertepuk tangan.dan .lebih seneng punya pemimpin tdk punya prinsip dan sedikt tdk berkualitas.
setuju Jik…
kawan2 jgn salah persepsi dulu BP memang btul,,di wariskan utk anak cucu ya btuuuuulllll,, contoh di salah satu kab, bpkny menjabat 2 x masa jabatan nah trus di wariskan kpd anakny(yg ktny janda tu) , dan setelah itu akan di persiapkn cucuny ( itulah mksdny anak cucu), nah yg lain cm ngotrak/ indekost sj dsn hehehe,,,,,,,,yg ptng AIS(asl ibu snang). klo tmpt lain kkny DPRD, si adek di plot jg gub & DPR RI, si ipar akn di plot walkot,,,nah atur2 sj dsana mumpung lgi brkuasa dan bayu gede,,sdg mempertontonkan demokrasi turun menurun utk menuju ke jmn FEODAL lgi,,,,biarpun otak pas2an, nyen bani?????
kakakakaka……kalimat terakhir sungguh menggelitik. Sy sependapat dn mmg begitulah yg byk trjadi saat ini…biarpun otak pas2an, nyen bani????? kakakakakakaka
sangat sulit untuk di pahami ada orang bali yang menolak seorang tamu untuk berkunjung apapun itu alasannya termasuk untuk kampanye ataopun sekedar memperkenalkan diri sebagai calon gubernur………saya sangat yakin ada kekuatan besar yang medikte warga untuk menolak kedatangan salah satu pasangan calon …..ini merupakan tanda yang sangat jelas ,..bahwa politisi di bali belum siap untuk berdemorasi …….mereka menggunakan segala cara untuk memenangkan pemilu termasuk menggunakan cara cara kotor….saya berharap tidak ada warga yang memilih pemimpin yang berkarakter kerdil seperti itu……dan saya ngeri membayangkan bagaimana jadinya kalao bali di pimpin oleh orang orang yang memiliki karakter yang kotor dan kerdil seperti itu…..
Wah, warga tabanan jeg hebat sajan.
Nanti klo benar Pak Mangku terpilih lagi, baru tau rasa, jgn marah klo nanti di anak tirikan.
Bedikin mebikas boya, sportif donk, ngenahan sajan belog ajumne.
kalo PASTI-KERTA yg menang,apa bsok jg akan menolak kdatangannya..terlalu bodoh bp2 yg menolak..jdlah org yg cerdassss..ap sdh nyakin PAS bakal menang…dipisah antara urusan politik dan kehidupan bermasyrakat
bukan rakyat tabanan yg menolak…pemkab tabanan(pdip)yg menolak kasian rakyat tabanan selalu tertindas oleh bupatinya bangkitlah warga tabanan
kasian tabanan dipimpin oleh rezim angseri, ntar porprov/porda tabanan selalu juara 1 dr belakang, hehehe btul itu dulu di kasi atlet yg sdh pasti dpt emas sj eeee tdk di daftarkan,,,,,apalagi mau bina atlet dr nol,,,bupatinya dan koni sibuk ngurus partai saja,,,,beda bgt sm badung dipimpin pak sudikerta dr nusa dua smpe ujung pelaga badung utara hotmix,, sedang di tabanan depan kantor bupati ke barat sj berliku2 jalannya ,,eee bnyk lubang,,,,
tabanan ohhh tabanan,,,maklum yg punya BP jg tabanan,,,,rakyat bs di bohongin lewat koran sj ,,,
badung di bawah tgn dingin pak sudikerta sll juara umum 1 porprov, dan lht kantor bupatinya termegah dibali( tu di sempidi),,lbh megah dr kantornya pak mangku di renon, ,makanya pak Mangku skrg pintar cari wakil pak sudikerta,,,cba bandingkan dgn kantor2 bupati dr pdip,,dr jmn dodol itu2 saja,,paling2 cm di cat,,,,denpasar yg katanya ibukota propinsi sj ngk punya klm renang 50m, mash mimjem sm badung di blahkiuh, kasian anak2 dps klo lthnya jauh2 ke desa(blahkiuh),,giliran ada y bikin klm renang 50m di tohpati dulu, ngk di kasi ijin,,,,klo mau lbh baik dr progrm bali mandara tunjukan dlu progrm nyata yg lbh hebat, jng cm bilng lbhbaik2 tp nytanya nol besar
menunjukan program nyata yg lebih hebat ? beri mereka kesempatan dulu.
bagaimana bisa menunjukan program nyata kl belom terpilih?
pilih malu, nyan lamun sing sesuai dgn program mare ngomong keto.
mari kita lebih cerdas dalam berpolitik dan berdemokrasi…mari kita menjadi warga yang ramah dan lebih bijak untuk menerima kedatangan calon masing2,mari kita jaga biar semua berjalan dengan baik.
saya mendukung penuh pasangan pastikerta karena program – programnya sangat dirasakan oleh masyarakat bali,begitu pula keluarga besar saya di denpasar,TABANAN,gianyar memilih pak made mangku pastika dalam pemilihan gubernur bali bulan mei 2013
tunggu hari H gen, nyen je dadi gubernur wan wakil gubernur lamun programne melah ya dukung( jangan mendukung dgn jalan minta bantuan truss) hehehehe
sekarang mari kita pikirkan bagaimana caranya membantu PASTIKERTA u menang nanti. katakan pada semua warga bahwa sekarang kita memilih peminpin yg berkualitas bukan milih partai
menanggung mali kaliiiui
Bali harus dipimpin oleh keturunan raja.pang rapat jek mecik manggis mekejang.jek ganti gen pang care keraton solo.
semestinya kasus pak AW ( sengketa tanah nyitdah) diselesaikan dulu, baru pak Mangku bisa leluasa memegang Bali secara keseluruhan khususnya tabanan.
Saya sedih saudara-saudara kita ternyata masih sangat terbelakang dalam berdemokrasi. Sekaranglah saatnya kita memilih pemimpin yg cerdas,sudah teruji idialismenya untuk kepentingan masyarakat bali. Kemenangan PastiKerta adalah Kemenangan Masyarakat Bali. Apapun partainya Gubernurnya pasti Mangku Pastika.
setuju,,,BALI MANDARA –PASTI KERTA,,,,,,
demokrasi nto anak kebebasan mengeluarkan pendapat, berkumpul, berserikat, dll secara bertanggung jawab, koq di sedihkan kalo ada orang beda pendapat? nah yang terbelakang sekarang siapa? hahahaha….
Ketika pilkada 2009 antara paket MP dan PY diluncurkan tidak ada yg protes ( mungkin krn dulu semua kepentingan saling melengkapi ) begitu juga pencalonkan bupati eka tapi begitu semua kepentingn tidak saling melengkapi maka cemohan, sumpah serapah, dan ungkitan-ungkitan lainnya ditebarkan. Ah Dasar Politik, tidak ada yg langgeng dan jujur utk rakyat…………………………. . Nonton kabar Anas ah…………………………
masak bupati dan kades membodohi rakyat, men ane milih kades jak bupatine nto nyen? ah… musti rakyat Jembrane ane milih bupati jak kades di Tabanan.
klo menurut saya sah2 saja di tolak….. karena mungkin baru mau nyalon lagi baru mau datang ksna… dri dlu menjabat tp gk prnah ksna….
Ada maunya Baru mau ke desa,,,,, . hak rakyat jangan di jadikan bahan untuk kampanye….
sekarang hutan mangorove di kontrakkan lama2 nanti malah semua hutan lindung d kontrakkan….
klu villa menjamur sampai kegunung – gunung dan hutan jadi korban itu barang jadi kok tidak ada yang komentar sih. yg ngeluarin ijin suddah tahu.
TABANAN seharusnya jdi kerajaan aja pemimpinnya turun temurun. Kok masyarakat mw aja di bodoh bodohin.. Sungguh di sayangkan..
kab. lain tambah maju, klu tabanan mentok gitu – gitu aja gak ada kemajuan. masyarakatnya jadi terkungkung tidak ada yang jengah
tude,,,bukan mentok justru mundur,,, kejayaan tabanan pd jmnnya pak sundria, jln2 halus, taman2 berseri, klo skrg lht sj sendiri,,,pemimpinnya sibuk (partai lbh penting), klo porprov sll juara dr blkng,,,,hehehe,,,,
Pilih Yang PAS Bukan yang Pasti kerta MAT,astungkare
Pilih PAS biar bali kembli jaman kerajaan,..
Jeg mekejang ngaku dueg…GOLPUT pilihan paling tepat..
Buat saya paket PASTI KERTA is the best, Tabanan selama di kuasai oleh rezim ini saya melihat seperti jalan di tempat buktinya ruas jalan utama saja ngga pernah mulus ..
kalo pendukung, pasti ngmongnya yg baik aja…. saya netral aja… yg penting bali aman dan lestari
Kalau berita tantang penolakan kunjungan oleh Kepala Desa Kesiut (dan Bupati Tabanan) benar adanya, wah…wah…wah…berarti sebagian masyarakat Tabanan masih “BODOH” & “PENGECUT, karena mereka masih bisa/mau dibodohi/ditindas oleh KepDesa dan Bupati-nya. Ini juga meng-indikasikan bahwa KepDesa dan Bupati-nya tidak siap berbeda pandangan (belum siap ber-demokrasi), karena jiwa+otak-nya atau mind-set-nya “KERDIL”, lalu apa yang bisa diharapkan dari KepDesa dan Bupati macam begitu…..?????
tabanan….ohhhhh,,,,tabanan
kalian yg ngomong diatas jg sama saja,cm hanya bz ngomong,tlng jngn bwt kalimat’ yg bz memprovokasi,tlng bwt suasana yg tenang,kalau kalian bnyk omong itu berarti kalian sama saja”cara pikir orang’ bodoh”.
MALU AKU JADI WARGA TABANAN.
BUPATI NE NAMPANG GEN KERJANE.
JALAN HANCUR LEBUR.
PREMAN MEKACAKAN.
KAFE CARA LULU.
BENYAH…. BENYAH….
Pembiaran selama ini sudah terjadi, tanpa ditawar-tawar. Sejak Orde Baru hingga kini, masih saja adanya keperpihakan. Ketika orientasi pemilihan disaat itu suara diperebutkan. Lahan yang strategis mengais bahkan bisa sampe mengemis. Semua dikemas dengan pencitraan keberpihakan. Seakan seperti ipnoteraphi yang mampu mengubah pandangan dan pemikiran. Masyarakat melupakan ada masih tunggakan janji yang mungkin akan diingat sampe penjemputan ajal. Pesta Demokrasi kian dipenuhi ambisi. Kisruh antar kepentingan memporak-porandakan perencanaan baik jangka pendek maupun jangka menengah. Disisi lain terbengkalai seperti adanya pembiaran jalan yang rusak, pertanian tanpa adanya kepedulian, sektor jasa yang berjalan sendiri, aspirasi tertutup semua terdiam. Menyaksikan adegan yang justru memilukan bahkan menyedihkan. Hentak kaki melangkah buyar pikiran kemudian bicarapun ngawur. Masyarakatpun kembali membenahi diri sendirian, meratapi tanpa mau memberontak. Mereka tidak berdaya karena dipenuhi antek-antek pengekangan dibatas penyampaian aspirasi. Reformasi telah berjalan namun kenyataanya masih harus dipoles lagi supaya bener-bener terlihat sedikit demi sedikit perubahannya kearah yang lebih baik. Sekarang masyarakat sudah diabad XXI berbeda dengan abad sebelumnya. Melek informasi cepat tanggap, disini pengemban yang dipercaya dipantau bahkan bisa jadi akan berdampak terhadap perolehan suara di pesta demokrasi mendatang. Masyarakat mungkin lelah, letih melihat semua bentuk kebohongan dan kecurangan. Masyarakat sebagai sang ratu adil yang cermat akurat dan merakyat! Waspadalah wahai engkau yang diberikan kepercayaan, ingatlah akan sumpah dan janji itu!