Nasaruddin Umar

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa malam, meluncurkan lima buku Islami dengan mengusung tema Tasawuf, Gender, dan Deradikalisasi Tafsir Agama.

Nasaruddin mengatakan setiap hari selesai shalat malam ia selalu menulis minimal 10 halaman setiap hari. Dari menulis itulah, Nasaruddin mengaku bisa memperoleh uang untuk menghidupi dirinya, keluarga, dan adik-adiknya, termasuk membiayai pendidikan. “Dengan menulis, saya bisa menghidupi keluarga dan adik-adik,” kata Wamenag berkisah Kelihaian menulis seorang Nasaruddin Umar selaku Wakil Menteri Agama sudah tidak diragukan lagi. Baginya, menulis merupakan kegemaran dan bagian dari hidup. Dari kegemarannya itulah lelaki kelahiran Ujung Bone, Sulawesi Selatan, itu meraih sukses menggores pena hingga melahirkan beberapa buku.

“Menulis adalah bahagian dari hidup saya,” kata Nasaruddin Umar. Tampak hadir dalam acara tersebut sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, seperti Menag Lukman Hakim Saifuddin, Mendikbud M Nuh, Menkop UKM Syarif Hasan, Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan Menko Perekonomian Chairul Tandjung. Selain itu, hadir juga Pakar Tafsir Indonesia Quraisy Shihab, Mantan Menag Suryadharma Ali, Ibu Sinta Nuriyah Wahid, Ibu Yeni Wahid, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekjen Kemenag Nur Syam, dan Jajaran Pejabat Kemenag RI.

“Hanya karya tulislah yang dapat saya persembahkan kepada bangsa dan negara, buku saya biasa-biasa saja, di sana-sini banyak kelamahan,” tuturnya dengan rendah hati.

Tidak tanggung-tanggung, Wamenag meluncurkan lima buku Islami sekaligus yang diterbitkan oleh dua penerbit besar di Jakarta. Kelima judul buku tersebut adalah Deradikalisasi Pemahaman Al Quran dan Hadis, Mendekati Tuhan dengan Kualitas Feminim, Ketika Fiqh Pembebas Perempuan, Menuai Fadilah Niat Menuai Berkah Akidah, serta Tasawuf Modern Jalan Mengenal dan Mendekatkan Diri kepada Allah Swt.

Sebelumnya, Wadi S Subrata mewakili penerbit mengatakan bahwa berbagi artikel-artikel yang ditulis oleh Nasaruddin Umar di media-media massa khususnya sudah menjadi sumbangan luar biasa untuk kejayaan bangsa Indonesia. “Selamat kepada Pak Nasaruddin Umar atas karya-karyanya yang luar biasa,” kata Subrata.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya menyambut baik kehadiran karya-karya Nasaruddin Umar. Menurut dia, patut dihargai bahwa di tengah kesibukannya sebagai Wamenag, Nasaruddin masih bisa menyalurkan ide-ide briliannya dalam bentuk buku. “Semoga Pak Nassaruddin Umar diberi kekuatan dan kesehatan agar senantiasa dapat memberikan sumbangan pemikirannya demi kemajuan bangsa Indonesia,” kata Menag.

“Penulisan kelima buku ini sudah dapat mengukuhkan Bapak Nasaruddin Umar selaku penulis yang kreatif dan inovatif sebagai seorang akademisi,” jelasnya.

Menulis buku merupakan cara yang paling ideal dalam menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat. Kelima buku yang diluncurkan itu dikategorikan dalam tiga cabang ilmu, yakni Tasawuf, Gender dan Ilmu Tafsir. Dengan buku-buku tersebut, lanjut Menag, sang penulis bukan hanya menjadi pemikir tasawuf, akan tetapi bisa juga dikategorikan sebagai pengamal tasawuf. AN-MB