Denpasar (Metrobali.com)-

Asosiasi Pecinta Koi Indonesia bersama Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, serta panitia Sanur Village Festival VIII menggelar Bali Koi Fiesta yang merupakan pameran pertama dan terbesar dengan menggabungkan kegiatan hobi dan bisnis. Kegiatan Bali Koi Fiesta ini dibuka Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersamaan dengan pembukaan SVF, Selasa (24/9) di Maisonette Inna Grand Bali Beach, Sanur. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 28/9 mendatang.

Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, A.A Gede Bayu Brahmasta mengatakan beragam varietas ikan koi yang ditampilkan di antaranya kohaku, sanke, hi-ki utsuri, tanco, ginrin, goshiki, showa, shiro, koromo, doitsu, dan kawarimono. Untuk kategori penilaian menurut AA. Bayu meliputi grand champion, adult champion, young champion, junior champion, dan baby champion. Sedikitnya  500 ekor ikan koi ikut serta dipamerkan, sedangkan untuk kontes hanya dibatasi 150 ekor. Terkait dengan penilaian, juri didatangkan langsung  dari Asosiasi Pencinta Koi Indonesia. Pameran dan kontes ikan asal Negeri Matahari Terbit Jepang ini diharapkan bisa berlanjut setiap tahunnya, sehingga menggairahkan para penghobi dan juga pasar koi di Bali. Kegiatan ini juga menurut  A.A Bayu merupakan bagian dari edukasi dan sosialisasi Bali Koi Club tentang pengetahuan memelihara koi yang baik.

Ketua Bali Koi Club, I Putu Wijaya Putra mengatakan berkat dukungan Walikota I.B Rai Dharmawijya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara kontes ikan koi pertama di Bali ini dapat terlaksana dengan sukses bersamaan dengan SVF VIII. Sebelum acara puncak SVF pada 28 September mendatang, Bali Koi Club akan melaksanakan kegiatan bazar dengan menghadirkan ikan koi pilihan mulai dari koi lokal sampai ikan koi import yang didukung pedagang-pedagang dari luar Bali maupun importir dari Jakarta. Kegiatan Bali Koi Fiesta ini menjadi hal penting serta diharapkan mampu menjadi awal kemajuan industri Koi Nasional.

Lebih lanjut dikatakan dalam kontes ini masing-masing peserta akan belajar memilih bibit atau bakalan serta kemudian menerapkan tehnik atau teori pemeliharaan yang dipelajari, dengan batas waktu tertentu. Disamping itu juga 4 atau 6 bulan hasil pilihan dan pemeliharaan akan dinilai serta ditentukan pemenangnya. Diacara ini menurut Putu Wijaya juga dipamerkan beberapa hasil ikan grow out contest yang sudah dilaksanakan dimana ikan Koi tersebut sudah mencapai pertumbuhan hampir 100 persen dalam waktu empat bulan. Kepada masyarakat Kota Denpasar yang memiliki hobi memelihara Koi serta permasalahannya dapat datang ke acara ini untuk mendapatkan penjelasan atau solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam memelihara Ikan Koi. PUR-MB