Wakil Ketua DPRD Bali : Hentikan Rencana Reklamasi Teluk Benoa
Denpasar (Metrobali.com)-
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali Ida Bagus Putu Sukarta mengatakan rencana melakukan reklamasi teluk Benoa di Kabupaten Badung, sebaiknya dihentikan saja.
“Pihak eksekutif mesti menyerap aspirasi rakyat Bali. Kami tidak sependapat dengan rencana reklamasi itu. Mari menyerap aspirasi masyarakat Bali. Hentikan saja reklamasi itu,” kata Sukarta di Denpasar, Rabu (17/7).
Ia mengharapkan eksekutif menyerap aspirasi rakyat dan menyikapi penolakan komponen masyarakat Bali atas rencana reklamasi itu. Jangan sampai reklamasi itu dipaksakan karena lebih banyak merugikan masyarakat. Jangan berpikir reklamasi dan pembangunan sarana akomodasi pariwisata semata.
“Mari serap dan dengarkan aspirasi rakyat Bali dan mari bersama-sama berbesar hati. Hentikan saja rencana reklamasi itu karena lebih banyak merugikan masyarakat Bali,” ucapnya.
Politikus asal Desa Sanur itu juga meminta segenap komponen masyarakat paham kepentingan-kepentingan pemodal besar di balik rencana reklamasi itu, karena reklamasi laut hanya untuk kepentingan bisnis bukan pelestarian lingkungan.
“Kita memang harus berpikir dinamis tetapi struktur lingkungan dan budaya Bali jangan berubah secara fundamental,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Bali.
Sukarta lebih lanjut mengatakan reklamasi itu akan berpengaruh negatif pada struktur sosial budaya. Perilaku manusia Bali akan berubah dan akan lebih berpacu dalam persaingan hidup yang makin tinggi.
Ia mencontohkan reklamasi Pulau Serangan di Kota Denpasar mengubah tatanan sosial budaya masyarakat di sana. Kriminalitas kian tinggi, karena lokasi disekitar tersebut tumbuh kafe-kafe remang yang mempekerjaan perempuan, akibatnya muncul kasus HIV/AIDS. Secara fisik, reklamasi Pulau Serangan membuat pantai di Sanur, Padanggalak maupun Pantai Lebih (Gianyar) terkena abrasi akibat perubahan arus laut.
“Jadi jangan sampai kondisi serupa terjadi akibat reklamasi di teluk Benoa. Selain itu, aktivitas perekonomian dan bisnis akan terkonsetrasi di Bali bagian selatan sehingga keseimbangan dan pemerataan ekonomi serta pembangunan tidak akan terwujud,” katanya. AN-MB
14 Komentar
serangan klo tidak di reklamasi udah abis tergerus ombak bung….coba wali kota yg dulu menyetujui pengelolaanya kpd para pemodal pasti serangan tidak seperti sekarang, seperti pantai nusa dua sampe tanjung benoa klo tidak ada pengkriban bantuan jepang udah abrasi juga ,,,,,ini fakta yg konkrit!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Ini lah pertanda pemimpin yang otak kosong…. hanya bicara politik tapi ngggaaak ngerti masalah yang inti…. Belajarlah dulu sebelum jadin pemimpin… jangan hanya minum tuak saja…
betul,betul,betulllllllllllll
hahahaha……anggota wakil rakyat lupa, hampir semua tanah di Bali sudah kejual….
Belum selesai masalah tahura hutan bakau , Sudah Ada lagi masalah teluk benoa,, yg begini begini jadi gubernur wah hancur Bali , memang mangku pastika ini otak batu , kaku egois, Tidak memperhatikan anspirasi masyarakat Bali , rugi memilih gubernur begini puck and shit you
He Ceng Blonk … Yang otak beton itu kamu lho…. kamu gak ngerti itu reklamasi untuk selamatkan dan lestarikan pantai Bali…. lebih indah… lebih bersih dan aman abrasi… Belajar dulu Ceng Blonk Celeng Bolong… Lihat Singaopura, Taiwan Honglkong Jepang…. Jangan bicara seperti Katak dari dalam tempurung!!!
cenn blonk,ragane sungkan niki,ten uning mebaos sane becik,ampureyang dumun….yen tyg setuju kewentenang reklamasi anggen menghambat abrasi..ampure tyg ngaange base gado-gado..suksema
Yang rugi itu “ceng blong” karena kalah sy tidak menyesal yang lain untung dan still better than brain brain rock shrimp mind is always skewed, dirty, zero three
Arya tj,santun cening lahir tahun brapa??maaf coment-nya slama ini kok trkesan sangat dangkal n mmprofokasi nggih?orang bali ya?klo ya dr bali mana suksma
Carter debate that will create hatred among the fellow, somehow this divine island if this continues?
Mangkuuuuu…. ape lakar kakepung? dot ape buin kar gae suud ne? burj khalifa???
Yādava: Āpa ēka sāmrājya kā nirmāṇa agara isa dēśa mēṁ rājā kapaṭī kē rājā, āpa kā nētr̥tva mahilā’ōṁ kō jō sazā jō ēka dēvatā kī taraha nahīṁ bōlatā thā
AJEG Ade Jinah Enggalan Garang, Stop obral alam bali,stop Reklamasi !!
Jika pemerintah daerah diberi kewenangan tuk mengawasi pengelolaannya sepertinya itu baik untuk semua