paruman
Mangupura (Metrobali.com)-
 
Wakil Bupati Badung I Made Sudiana membuka Paruman Sulinggih Se-Badung terkait Pura Luhur Kedaton, Desa Adat Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Senin (4/5) lalu di Pura Desa dan Puseh Desa Adat Berawa Desa Tibubeneng, Kuta Utara. Paruman Sulinggih tersebut dihadiri para sulinggih yang terdiri dari Tim 11, Ketua Umum PHD Badung Ida Pedanda Putra Keniten dari Griya Kediri Sangeh, Ketua Harian PHD Badung I Nyoman Sukada, Camat Kuta Utara A. A. Yuyun Hanura Eny, perwakilan Dari Dinas Kebudayaan Ida Bagus Sagung, Perbekel  Tibubeneng, Bendesa Adat Tibubeneng serta krama Penyungsung Pura Luhur Kedaton Desa Adat Berawa. Dari paruman tersebut, Pura Luhur Kedaton ditetapkan menjadi Pura Kahyangan Umum.
Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Badung I Made Sudiana menyambut baik  diadakannya paruman sulinggih ini, mudah-mudahan dapat berjalan baik dan lancar. Diharapkan melalui paruman ini dapat dijadikan sebagai media evaluasi guna meningkatkan pemahaman umat sedharma mengenai sastra agama Hindu, tatwa, susila dan upakara. “Melalui paruman ini kami harapkan mampu sebagai media dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat baik skala dan niskala sekaligus sebagai sarana dalam mengajegkan dresta, sesana dan budaya bali,” tambahnya.
Ketua Harian PHD Badung I Nyoman Sukada pada kesempatan tersebut menyampaikan tentang purana kahyangan Kedaton yang ada di Berawa dan sejarah Pura Luhur Kedaton. Beliau menjelaskan bahwa sesuai dengan permasalahan pokok, yakni sesuai dengan isi Purana Pura Luhur Kedaton dan kreteria mengenai pengertian Pura, bahwa fungsi Pura Luhur Kedaton adalah sebagai pemujaan Ida Hyang Widhi Wasa dan manifestasi-Nya, dibangun oleh raja yang memerintah saat itu, maka Pura Luhur Kedaton adalah tergolong Pura Kahyangan Umum. Ditambahkan Sukada, Pura yang tergolong umum, dipuja oleh seluruh umat Hindu, sehingga sering disebut Kahyangan Jagat Bali. Pura-pura yang tergolong mempunyai ciri-ciri tersebut adalah Pura Besakih, Pura Batur, Pura Sad Kahyangan.   
Bendesa Adat Berawa I Wayan Warsa yang juga selaku pengempon pura melaporkan bahwa keberadaan Pura Luhur Kedaton ini diempon oleh 30 sepaon dari satu banjar Adat dan satu Desa Adat yakni Berawa. Pelaksanaan Paruman ini berdasarkan Petunjuk Bapak Bupati Badung A A Gde Agung waktu Beliau mendem dasar di Pura Luhuring Kedaton.
Usai paruman, para sulinggih dan Wabup. Sudiana meninjau Pura Luhur Kedaton yang baru dalam tahap pemugaran. RED-MB