Foto: Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dapat menyampaikan perkembangan Penanganan Virus Disease Corona (Covid-19) di Provinsi Bali di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Jumat (17/4/2020).

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan sampai hari ini penyebaran Covid-19 di  Provinsi Bali, di Indonesia bahkan  dunia masih berlanjut.

Pada Jumat (17/4/2020) jumlah kumulatif pasien positif 124 orang ( Bertambah 11 orang WNI, dengan rincian dalam bentuk 8 orang PMI  dan 3 orang transmisi lokal ).

Sebanyak 116 pasien positif adalah WNI,dengan rincian kasus dari bepergian ke negeri ( imported case) sebanyak  81 orang terdiri dari 77 PMI, 4 orang non PMI.

Yang berasal dari daerah terjangkit  sebanyak 14 orang dan  dari transmisi lokal ada 21 orang. Ini artinya dari 124 orang positif Corona di Bali sebanyak 81 orang tidak terdeteksi di Bali tapi dari luar negeri, 14 orang  dari daerah terjangkit di luar daerah Bali, dan murni di Bali  ada 21 orang  melalui transmisi lokal.

” Kemarin ada 5  kasus  positif dalam investigasi . Satu orang pilot dinyatakan positif,  4 orang WNI asal Bali (satu orang PMI dan 3 orang transmisi lokal) Itu  sebabanya angka transmisi lokal bertambah,” ungkap Dewa Indra.

“Karena transmisi lokal terus menunjukkan peningkatan maka terus diimbau  mengikuti anjuran pemerintah dan bersama sama berkomitmen agar transmisi lokal tidak bertambah lagi,” kata Dewa Indra.

Di sisi lain ada kabar baik, jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 36 orang (32 WNI, 4 WNA). Bertambah 4 orang WNI yang sembuh.

Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif)  86 orang yang berada di 11 rumah sakit,dan  dikarantina di Bapelkesmas. Sedangkan jumlah pasien yang meninggal sejumlah 2 orang. Artinya tidak ada penambahan.

Dewa Indra kembali mengingatkan Covid-19 adalah persoalan seluruh dunia, untuk itu tidak perlu saling menyalahkan. Mari bangun gotong royong, saling berkontribusi  serta bersinergi satu dengan yang  lain  untuk berupaya  mengurangi bahkan  menidiadakan transmisi lokal.

“Yakinlah pencegahan penularan bisa dilakukan  dengan disiplin penuh masyarakat akan imbauan pemerintah,” tegas Dewa Indra.

Update Kebijakan

Dewa Indra menjelaskan dari sisi pintu masuk Bali, baik bandara maupun pelabuhan, Pemerintah sudah melakukan upaya pencegahan yang sangat ketat terhadap PMI maupun penumpang yang datang dari daerah luar Bali.

Langkah yang dilakukan pemerintah terkait pengawasan ketat di Bandara Ngurah Rai, adalah PMI maupun penumpang domestik yang berasal dari daerah terinveksi maka dilakukan pengecekan suhu tubuh dan rapid tes.

Apabila hasil rapid tes di bandara menunjukan tanda positif, maka Pemprov Bali akan segera melakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku.

Sedangkan jika hasil rapid tesnya negatif, maka yang bersangkutan akan dijemput oleh Pemerintah Kabupaten/Kota guna dilakukan karantina yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan mereka masing-masing.

Namun pada masa 8 hari karantina (orang yang negatif ini) dilakukan tes swap dan hasilnya positif, maka akan diserahkan kembali Kepada Pemprov Bali untuk dilakukan langkah perawatan.

Selain di bandara, di Pelabuhan Gilimanuk juga diterapkan SOP yang sama, baik untuk rapid test maupun pengecekan suhu tubuh. Hingga saat ini belum ditemukan kasus positif yang masuk lewat pelabuhan. Apabila nanti ditemukan kasus positif maka orang tersebut akan dikembalikan kedaerah asalnya.

Himbauan

Dewa Indra kembali mengimbau dan mengingatkan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona maka perlunya semua pihak melanjutkan dengan penuh disiplin untuk menggunakan masker di tempat terbuka, karena penggunaan masker memiliki dua fungsi.

Pertama, yakni bagi yang sakit (batuk dan flu) maka percikan/ droplex akan tertahan oleh masker yang menyebabkan percikan itu tidak akan keluar dan mengenai orang lain.

Kedua, penggunaan masker bagi yang sehat maka akan terhindar (terutama pada wajah bagian hidung, mulut dan mata) dari percikan dari orang lain.

Untuk menghindari penularan virus Corona maka kita harus disiplin/ rajin untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Karena penyebaran virus yang menempel pada benda tertentu yang kemudian kita sentuh dan menempel pada tangan akan lebih mudah hanyut melalui sabun dan air mengalir.

Selain itu hindari menyentuh bagian wajah terutama hidung, mulut dan mata setelah menyentuh benda tertentu dan sebelum mencuci tangan. Karena tiga indera dalam tubuh kita tersebut akan memudahkan bagi virus corona untuk masuk ke tubuh. (dan)