kapal tenggelam

Jakarta (Metrobali.com)-

Tenggelamnya Kapal “Berkat Bersaudara” di kawasan perairan Kuala Kapuas, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (29/7), dinilai akibat kelebihan penumpang yang dibawa oleh kapal nahas tersebut.

“Menurut Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kuala Kapuas, Wahyudi, bahwa penyebab tenggelamnya kapal tersebut karena kelebihan penumpang,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A. Barata dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (30/7).

Ia memaparkan akibatnya terdapat 12 orang yang dinyatakan meninggal, sementara enam orang masih dalam pencarian, serta 42 orang selamat dan 15 motor hilang.

Kapal penyeberangan antarkampung “Berkat Bersaudara” milik H Iyus itu diketahui mengangkut 60 orang penumpang dan 15 sepeda motor.

Kapal tersebut tenggelam di antara Panamas Dolok Kuala Kapuas, Banjarmasin, Kalsel, pada Selasa (29/7) pukul 08.45 WITA.

“Pihak KUPP dan instansi terkait telah menarik kapal Berkat Bersaudara merapat ke Kampung Kapuas,” katanya.

Sedangkan upaya pencarian korban juga akan dilanjutkan pada Rabu (30/7) ini.

Sebagaimana diberitakan bahwa kapal nahas itu awalnya hendak berlayar dari Desa Panamas menuju Kota Kapuas, Kalimantan Tengah.

Namun di tengah perjalanan, feri yang banyak mengangkut warga Kalimantan Tengah Selatan tersebut tenggelam di tengah Sungai Kapuas.

Sebagian korban yang selamat sudah pulang ke rumah masing-masing dan sebagian lagi menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kualakapuas.

Tim penyelamat yang beranggotakan puluhan petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kapuas, BPBD, Kodim, Polres dan Tagana yang dibantu Tim SAR Banjarmasin saat ini masih mencari korban yang belum ditemukan. AN-MB