Jembrana (Metrobali.com)-

Swalayan Rahayu di selatan Pasar Umum Negara, Jumat (24/7) dini hari terbakar. Kejadian tersebut diduga akibat konsleting listrik.

Dari informasi kejadian pertamakali diketahui pemilik toko Hermawan Bisma (50) sekitar pukul 00.45 Wita. Ia curiga melihat lampu dibangunan tersebut berkedip-kedip.

Saat itu ia bersama istri dan anaknya tinggal di lantai II swalayan di pusat Kota Negara di Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana.

Melihat ada api di plafon gudang di blok sebelah selatan, ia kemudian nemanggil satpam di bawah melalui HT. Mereka sekeluarga kemudian turun ke lantai bawah.

Ia bersama Satpam I Ketut Merta berusaha memadamkan api menggunakan 10 tabung apar, namun tidak berhasil. Api dengan cepat membakar bangunan berusia 20 tahun itu.

Api baru bisa dipadamkan 6 jam kemudian setelah petugas pemadam kebakaran (damkar) datang ke lokasi. Untuk memadamkan api petugas damkar harus menyemprotkan air sebanyak 31 tangki.

Selain mengerahkan empat unit kendaraan damkar, juga diterjunkan satu kendaraan tangki milik Sat Pol PP Jembrana dan BPBD Jembrana.

Selama proses pemadaman, sempat dilakukan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Ngurah Rai, jalur selatan Pasar Umum Negara.

“Saat kejadian kami memang belum ada yang tidur. Kami turun dari pintu samping” ujar Bisma.

Ia juga mengaku belum bisa menaksir kerugian yang ditimbulkan dari musibah yang dialaminya itu. Dari kejadian itu untuk sementara swalayan Rahayu tidak beroperasi. Dugaan sementara kebakaran disebabkan akibat korsleting listrik”

Kabid Linmas Sat Pol PP Jembrana, I Putu Prana Jaya, Jumat (24/7) mengatakan kejadian kebakaran dilaporkan langsung oleh pemiliknya. “Lama penanganan sekitar 6 jam” ujarnya. (Komang Tole)