Keterangan foto: Selama 3 hari (28-30 April 2019), sebanyak 650 siswa siswi kelas 10 dan 11 SMAN 1 Kintamani mengikuti “Science, Technology, Engineering, and Mathematics” (STEM) Camp/MB

Bangli, (Metrobali.com) –

Selama 3 hari (28-30 April 2019), sebanyak 650 siswa siswi kelas 10 dan 11 SMAN 1 Kintamani mengikuti “Science, Technology, Engineering, and Mathematics” (STEM) Camp. Kegiatan ini merupakan bagian dari Lighthouse School Program (LSP) yang bertujuan untuk mengembangkan kapasitas siswa dalam meningkatkan kualifikasi STEM, mampu berkomunikasi dalam Bahasa Ingris dengan lancar, serta berkarakter.

LSP di SMAN 1 Kintamani merupakan inisiatif dari Grup Usaha Tegas Malaysia, untuk memajukan kualitas pendidikan dalam Program Pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Bangli. Inisiatif ini disambut baik oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali sebagai penanggung jawab jenjang pendidikan menengah atas dan Putera Sampoerna Foundation-School Development Outreach (PSF-SDO) yang merupakan bagian dari Sampoerna University, sebagai perancang dan pelaksana program.

Direktur PSF-SDO, Gusman Yahya berharap dengan kegiatan STEM Camp ini para siswa-siswi SMAN 1 Kintamani dapat memaksimalkan potensi diri dalam merencanakan masa depan, berpikir secara ilmiah serta berkarakter posistif agar rasa tanggung jawab, kemandirian, dan rasa percaya diri siswa bisa lebih berkembang.

SMAN 1 Kintamani sebagai sekolah yang mendapatkan program LSP perlu untuk mengembangkan kapasitas siswa, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan penguasaan Bahasa Inggris serta pengembangan karakter melalui kegiatan yang menyenangkan dan bermakna. Pembelajaran di luar kelas berbentuk kemah menjadi salah satu alternatif kegiatan yang dapat mengembangkan konsep berpikir ilmiah dan penguasaan Bahasa Inggris serta pengembangan karakter.

LSP adalah program peningkatan kualitas sekolah melalui pendekatan yang intensif, komprehensif, dan kolaboratif untuk mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel yang didukung oleh guru-guru berkualitas, terutama pada bidang STEM serta Bahasa Inggris. Melalui LSP, guru dan tim manajemen sekolah didorong untuk menerapkan praktik terbaik pembelajaran internasional.

Hal ini sejalan dengan tema “Temukan Potensi Diri, Kembangkan Karakter, dan Berpikir Ilmiah Menuju Generasi Emas yang Potensial”. Kegiatan ini merupakan aktivitas di luar ruangan yang dilakukan dengan konsep perkemahan, di mana para siswa secara mandiri mengelola keperluan pribadi dan kelompok.

“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan motivasi kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara ilmiah yang dapat menunjang program LSP, mengembangkan keterampilan Bahasa Inggris yang dapat dijadikan kebiasaan dalam berkomunikasi di sekolah, serta memberikan inspirasi kepada siswa untuk proaktif dan optimis dalam berprestasi,” ujar I Ketut Ada, SPd., selaku Kepala SMAN 1 Kintamani. jok