Jembrana (Metrobali.com)-

Jelang akhir tahun anggaran, Komisi C DPRD Jembrana, Jumat (20/12) melakukan inspeksi mendadak (sidak) kesejumlah proyek di Kecamatan Pekutatan.

 Selain mengecek pengerjaan irigasi subak, sidak yang dipimpin Ketua Komisi C DPRD Jembrana IB Susrama bersama empat anggota dewan lainnya, Putu Kamawijaya, Made Sueca Antara, I Gede Suarna Adi dan Komang Sutarjana, juga mengecek puskesmas pembantu (pustu), puskesmas dan sekolah.

 Di Pustu Desa Panghyangan, Komisi C DPRD Jembrana mendapati pustu dalam keadaan kosong lantaran ditinggal melakukan pelayanan kesehatan kelapangan, seperti yang tertempel dikaca jendela pustu. Selain itu, dewan juga mendapati sejumlah keran air di Pustu macet.

 Bidan jaga, Ni Komang Tri Kartika Yunita, yang datang saat anggota dewan akan meninggakan pustu mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. Pasalnya keran air di pustu sering macet. Padahal air keran tersebut berasal dari PDAM. “Kalau air, kita ngambilnya disumur dengan mesin pompa” ujarnya.

 Kepada anggota dewan, Mang Tri yang tercatat sebagai tenaga kontrak, juga menyampaikan tingkat kunjungan warga ke Postumasih sangat rendah, yakni kisaran 2 hingga 3 orang saja per harinya. Selain itu, ia juga mengusulkan agar dana oprasional di pustu ditingkatkan.

 Di SMK Negeri 5 Pekutatan, dewan menemukan kejanggalan dalam papan informasi proyek. Di papan informasi tertulis pengerjaan Kantor SMK N 5 dengan anggaran APBD sebesar Rp.517 juta itu lebih kepada pengerjaan non finising. Namun kenyataannya,yang dikerjakan adalah finising.

 Selain itu, dalam pengerjaan diyakini akan terlambat. “Waktu pengerjaan habis hari ini (Jumat, 20/12). Sepertinya ini akan molor. Untuk bersih-bersih saja bisa sampai dua hari” ujar Gede Suarna Adi.

 Ketua Komisi C DPRD Jembrana, IB Susrama mengatakan sidak tersebut guna mengecek pengerjaan, kwalitas dan waktu pengerjaan proyek yang menggunkaan anggaran APBD.“Kalau telat, aturan harus ditegakan dan sanksi dijalankan. Jangan takut memberi denda” pungkasnya. MT-MB