Foto: Grace Anastasia Surya Widjaja, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali yang juga kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Perang wacana di media sosial semakin tajam terjadi antara masyarakat yang menolak untuk divaksin Covid-19 dengan masyarakat yang menerima untuk divaksin. Profile picture “Saya Siap di Vaksin” yang marak diunggah publik di media sosialnya adalah langkah publik yang mendukung program pemerintah dalam penerapan vaksinasi Covid-19 secara gratis.

Adanya penolakan warga masyarakat untuk divaksinasi, bahkan diwacanakan secara terbuka oleh seorang anggota DPR-RI dalam acara rapat dengar pendapat bersama Menteri Kesehatan ini, sangat disesalkan oleh Grace Anastasia Surya Widjaja, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali.

“Negara berkewajiban untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Program vaksinasi Covid-19 ini adalah untuk melindungi rakyatnya dari wabah covid-19,” ucap Grace, Minggu (17/1/2021) menanggapi wacana penolakan divaksinasi sebagai bentuk pelaksanaan hak warga negara.

Menurut Grace, hak kita sebagai warga negara berbatasan langsung dengan hak warga negara lainnya. Oleh karena itu, lanjut Grace, jangan hanya berbicara tentang hak individu. “Pikirkan dan hargai juga hak orang lain yang berkeinginan negara ini segera terbebas dari wabah Covid-19 ini,” pintanya.

Saat disuguhkan wacana tentang adanya beberapa pimpinan negara lain di dunia yang menolak salah satu produk vaksin Covid-19, Grace menyatakan, bahwa di masing-masing negara memiliki pakar dalam bidang kesehatan. Masing-masing pakar tersebut tentu sudah menguji keberadaan beragam vaksin Covid-19 yang telah diproduksi oleh beberapa negara.

Pada saat pakar kesehatan telah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang akan disebarluaskan untuk masyarakat adalah vaksin yang aman untuk digunakan. Maka kita sebagai masyarakat berkewajiban untuk meyakini apa yang telah diputuskan oleh pimpinan negara ini.

Keyakinan ini tentunya didasarkan atas pertimbangan dan pengujian yang dilakukan oleh para pakar kesehatan kita, dan tentunya sudah disesuaikan dengan kondisi masyarakat di negara masing-masing.

“Janganlah mudah terprovokasi oleh wacana negara lain yang kita sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya menjadi dasar pertimbangan sebuah produk vaksin ditolak, ajak Grace.

Baginya, masyarakat seharusnya meyakini apa yang telah diputuskan oleh para pakar kesehatan negeri ini dan melalui program vaksinasi yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Dan saya berkeyakinan bahwa pemerintah tidak akan membunuh rakyatnya,” tegas Grace Anastasia, yang juga politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.

Grace berharap, bahwa pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali, dapat berjalan dengan lancar, dan segera tuntas seluruh masyarakat Bali memperoleh vaksin covid ini.

Hal ini penting agar Bali segera terbebas dari penyebaran wabah Covid-19 serta dapat segera untuk bersama-sama menata kembali kepariwisataan Bali untuk lebih bergeliat ditahun tahun yang akan datang.

“Sekali lagi saya menghimbau kepada masyarakat Bali, jika sudah mendapatkan giliran untuk melakukan vaksinasi Covid-19  segera lakukan. Dan yakinlah Pemerintah tidak akan membunuh rakyatnya sendiri,” tegas Grace mengakhiri wacananya bersama awak media. (wid)