Jakarta (Metrobali.com)-

Sekitar 10.000 petani dari Bogor, Karawang, Hambalang dan Bandung menggelar aksi turun ke jalan sehubungan dengan Hari Tani Nasional di Jakarta, Rabu.

Aksi dimulai pada pukul 09.00 WIB, mereka berjalan dari Masjid Istiqlal, Balai Kota, Kementerian ESDM, Kementerian Pertahanan Nasional dan titik terakhir adalah Istana Merdeka dengan dipandu oleh dua mobil komando.

Mereka membawa spanduk bertuliskan “Beri Tanah Untuk Petani”, “Perampas Tanah Rakyat”, “Tolak Kenaikan BBM”, mereka juga membawa sayur-mayur yang dipikul di bahu mereka.

Salah satu tuntutan mereka adalah menyelesaikan sengketa tanah 1000 hektar di Desa Suka Makmur, Karawang, Jawa Barat yang belum ada ganti rugi dari pemerintah setempat setelah tanah tersebut digunakan untuk pembangunan tol.

“Sengketa tanah sudah beranglusung dari sejak Orde Baru hingga sekarang, namun tidak ada penyelesainnya,” kata salah satu massa, Anton pada saat aksi.

Selain itu mereka juga menuntut penyelesaian seluruh konflik agraria yang ada di Indonesia, mencabut program MP3EI, menolak kenaikan BBM, menolak pengesahan RUU-Pertahanan dan membatalkan Agenda Masyarakat Ekonomi Asean 2015.

Massa terdiri dari Konsoraium Pembaruan Rakyat, Alianai Gerakan Reforma Agraria, Aliansi Petani Indonesia, Federasi Perjuang Buruh Indonesia, AMANAT Bogor, Serikat Petani Karawang dan lainnya. AN-MB