Foto: Persiapan “Pasar Rugi” yang digelar I Gusti Ngurah Agung Diatmika dan Dewi Eka Koreati, Sabtu (12/9/2020) yang mulai buka pukul 07.00 pagi.

Badung (Metrobali.com)-

“Pasar Rugi” yang diprakarsai I Gusti Ngurah Agung Diatmika dan Dewi Eka Koreati dan digelar di kediamannya di Jalan Raya Dalung, Banjar Tegeh, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, kini menjadi “buah bibir” pembicaraan dan menyita perhatian masyarakat.

Kegiatan “Pasar Rugi” inimendapat respons positif saat pertama kali digelar Minggu (6/9/2020) lalu,  serangkaian hari raya Sugihan Jawa dan Sugihan Bali.

“Pasar Rugi” ini menjadi wujud nyata implementasi spirit gotong royong menjadi kekuatan masyarakat Bali di masa pandemi Covid-19.

Selain “sumbangsih” dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Desa Adat, dan Banjar Adat, ada pula yang bentuknya berupa punia atau pemberian tulus iklas dari warga masyarakat seperti yang dilakukan Diatmika dan Dewi Koreati ini melalui “Pasar Rugi.”

Kini kegiatan serupa itu kembali digelar, Sabtu (12/9/2020) yang mulai buka pukul 07.00 pagi. Ide kreatif duet pasutri itu digelar dalam rangka menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan atau hari kemenangan dharma melawan adharma yang jatuh pada Rabu (16/9/2020) mendatang.

Segala jenis sarana upacara, mulai dari buah-buahan, aneka jejahitan, sembako, sayur, dan sejenisnya tersedia. Kesibukan menyambut digelarnya “pasar rugi” ini tampak pada Jumat (11/9/2020) siang di kediaman Diatmika-Dewi Koreati.

Puluhan ibu PKK mengemas barang dagangan yang akan dijajakan di Banjar Kaja, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, tepatnya di depan kolam renang Tirta Bayu. Sama seperti pelaksanaan sebelumnya, masyarakat berkesempatan menikmati harga yang lebih murah dari pasar tradisional bahkan dari harga produsen.

Inisiator “pasar rugi”, Dewi Eka Koreati ditemui di lokasi mengatakan dirinya tulus menghaturkan punia.

“Kami tulus berbagi dengan masyarakat. Seperti kita ketahui bersama sekarang daya beli masyarakat turun sekali karena kondisi Covid-19 ini,” kata Koreati.

Jadi pihaknya coba membantu dengan cara seperti ini. Banyak permintaan sehingga “pasar rugi” ini digelar kembali.

“Kami penuhi permintaan tulus masyarakat. Mudah-mudahan berjalan baik dan bisa membantu,” ucapnya sembari menyebut kegiatan “pasar rugi” itu disebarluaskan lewat Instagram @omingbali.

“Hadiah-hadiah kami siapkan untuk pembelajaan sampai dengan Rp 200 ribu rupiah. Dapat keranjang cantik,” imbuh Dewi Koreati.

Hadiah diberikan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mengurangi pemakaian tas plastik

Mekanisme protokol Covid-19 yang diatur Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Provinsi Bali juga menjadi syarat mutlak memasuki areal “Pasar Rugi Diatmika-Dewi Koreati”.

Di antaranya pengecekan suhu tubuh, pemakain masker medis, cuci tangan, dan sosial distancing.

Terangnya, sesuai izin yang diperoleh prosedur protokol Covid-19 merupakan syarat mutlak. “Kami juga menyediakan tim dokter. Masyarakat yang datang akan kami berikan masker pengganti yang sesuai dengan standar medis,” tegasnya. (wid)