Rupiah Melemah

Jakarta (Metrobali.com)-

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis pagi melemah delapan poin menjadi Rp11.712 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.704 per dolar AS.

“Rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS pada hari ini (21/8) menyusul antisipasi pelaku pasar uang yang menanti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres 2014,” kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (21/8).

Menurut dia, jika hasil MK itu dinilai negatif oleh pelaku pasar maka tekanan rupiah dapat lebih dalam, namun jika positif maka pergerakan nilai tukar domestik akan tetap stabil.

“Di tengah positifnya data-data AS serta konflik geopolitik Ukraina dan Rusia, ditambah situasi domestik terkait hasil sidang keputusan MK maka ruang nilai tukar rupiah untuk menguat cukup tipis,” katanya.

Ia mengemukakan bahwa data-data ekonomi Amerika Serikat diantaranya inflasi yang masih terjaga, serta pertumbuhan data penjualan rumah menunjukan perekonomian AS cukup baik, sehingga peluang dolar AS untuk menguat di pasar uang domestik cukup terbuka.

“Pelaku pasar uang masih mencermati data tersebut karena dinilai dapat memicu bank sentral AS (the Fed) untuk segera menaikkan suku bunganya,” katanya.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa performa dolar AS kembali menggerus kinerja rupiah. Melemahnya sebagian mata uang di negara kawasan Asia menambah sentimen penguatan bagi dolar AS.

“Di sisi lain, sentimen internal juga belum ada yang mendukung bagi mata uang rupiah untuk bertahan di area positif,” katanya. AN-MB