HIV AIDS 1

Pamekasan (Metrobali.com)-

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, memantau sebanyak 16 orang yang diketahui positif penderita HIV/AIDS.

“Ke-16 orang tersebut sampai saat ini masih aktif mengambil obat antiretroviral yang disediakan secara gratis oleh pemerintah di RSUD Pamekasan,” kata Direktur RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan Farid Anwar kepada Antara, Rabu (15/7) pagi.

Sebenarnya, kata Farid, warga Pamekasan diketahui positif menderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) tidak hanya 16 orang akan tetapi sebanyak 46 orang.

Dari jumlah sebanyak 46 orang itu, hanya 16 diantaranya yang sampai saat ini rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke RSUD Pamekasan, dan mengambil obat yang disediakan secara gratis oleh pemerintah itu.

Sedangkan sisanya, menurut Farid sudah tidak mau berobat, meski gratis, bahkan ada di antaranya yang telah meninggal dunia. Ada pula yang tidak diketahui keberadaannya dan telah pindah ke luar Pamekasan.

Obat antiretroviral saat ini merupakan satu-satunya obat yang dapat menghambat perkembangan penyakit HIV/AIDS. Jenis obat ini memang tidak menyembuhkan, dan hanya dapat memperpanjang harapan hidup penderita.

Obat ini bekerja dengan menjaga agar jumlah virus tetap rendah di dalam tubuh. Sehingga menghentian proses pelemahan sistem imun dan memberi waktu agar sistem imun dapat memulihkan diri setelah dirusak oleh HIV.

Mual, muntah dan diare adalah efek samping yang bisa ditimbulkan setelah minum obat antiretroviral (ARV) itu, namun tidak terjadi pada semua orang.

Direktur RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Farid Anwar menjelaskan, dari 16 orang penderita HIV/AIDS yang hingga kini masih aktif berobat ke RSUD Pamekasan itu, beberapa diantaranya memang telah menunjukkan kondisi yang lebih baik.

“Memang harus rutin, rajin dan sabar. Karena terapi obat ARV membutuhkan ketekunan,” terang Farid.

Khusus 16 orang warga Pamekasan penderita HIV/AIDS ini, pihak RSUD Pamekasan memang telah melakukan pemantauan khusus.

Ia juga menuturkan, para penderita HIV/AIDS memang memiliki latar belakang hidup yang kurang baik. Beberapa diantaranya pernah pernah bekerja di Bali, dan Jakarta.

Sebelumnya Dinas Kesehatan Pamekasan merilis, jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah itu sebanyak 93 orang. Jumlah itu mulai dari tahun 2012 hingga saat ini.

Perinciannya, pada 2012 sebanyak 18 orang, tahun 2013 sebanyak 27 orang, pada 2014 sebanyak 33, dan mulai Januari hingga April 2015 ini sebanyak 15 orang.

Jika data RSUD Pamekasan menyebutkan total penderita HIV/AIDS sebanyak 46 orang, maka semuanya berjumlah 124 orang. AN-MB