Tabanan,  (Metrobali.com) 

Puri Anyar Kerambitan Tabanan bekerjasama dengan NewEarth Haven menggelar Gala Dinner bersama para bangsawan dan ekspatriat yang sangat mencintai seni dan budaya tradisional Bali. Perjamuan makan malam berlangsung secara agung dan sangat elegan seolah memasuki dunia Kerajaan Bali Kuno di Kerambitan, yang kaya akan budaya mitos selama 400 tahun dengan bertemakan ‘Royal Banquet’ di suatu tempat yang terkenal dan menjadi buah bibir para pesohor dan selebriti dunia serta wisatawan mancanegara yaitu Akasha (NewEarth Haven) di Ubud Bali.

Penglingsir Ke VII Puri Anyar Kerambitan, Anak Agung Ngurah Oka Sila Gunada dan putranya Anak Agung Ngurah Agung Bagus Erawan hadir menemani para tamu undangan dari berbagai negara dengan keramahan sentuhan ragam kuliner yang menggugah selera.

“Kami persembahkan pengalaman secara eksklusif sekali seumur hidup ini dari musik tradisional Bali, tarian dan upacara akan dipimpin oleh keluarga Kerajaan Kerambitan dengan menu perjamuan tradisional yang dirancang dan disiapkan oleh Sang Ratu, Belum pernah pengalaman budaya eksklusif seperti itu dibawa ke luar gerbang istana,” tutur A.A. Ngurah Agung Bagus Erawan.

Pertunjukan dan pesta yang eksotis tersebut diisi dengan dialog tanya jawab dengan Raja dan Pangeran Kerambitan yang dipandu oleh pendiri NewEarth Haven, Sacha Stone.

“Perjamuan makan malam juga dirancang secara romantis dan spektakuler ini juga bertujuan untuk penggalangan dana untuk pelestarian Kerajaan Kerambitan yang mana ada beberapa bagian yang sangat memerlukan perbaikan secara intensif, Hal ini merupakan inisiatif dari NewEarth Haven yang berkomitmen untuk memulihkan tradisi budaya dan spiritual Kerajaan Bali,” terang Erawan.

Puri Anyar Kerambitan dibangun pada abad ke-17 dengan bentuk bangunan berciri khas Bali. Puri Anyar Kerambitan terbagi dalam beberapa palemahan di antaranya Cangkem kodok, Bencingah puri, Jaba tengah, Tandakan puri, Saren agung dan Pamerajan agung. Areal suci di Puri Anyar Kerambitan adalah Marajan agung dengan relief unik berupa piring-piring kuno dari Belanda dan Cina.

Puri atau kerajaan memang tidak memiliki fungsi seperti zaman dahulu. Namun keberadaan puri masih sangat diperlukan, terutama berkaitan dengan adat istiadat. Keberadaan puri juga patut dilestarikan sebagai peninggalan sejarah serta budaya yang tak ternilai harganya.

Untuk tetap melestarikan budaya leluhur serta memperkenalkan puri kepada masyarakat luas serta wisatawan, maka pihak Puri Anyar Kerambitan membuka puri agar dapat dikunjungi masyarakat umum dengan adanya paket wisata puri.

Wisatawan disambut dengan tradisi penyambutan yang telah ada sejak dahulu. Ketika akan memasuki areal puri, wisatawan akan disambut oleh beberapa orang penari yang menaburkan bunga dan juga diiringi dengan gamelan tradisional berupa Gong dan Okokan. Ketika memasuki areal “Ancak Saji”, wisatawan disambut dengan segelas ‘welcome drink’ dan beberapa anggota keluarga puri telah menanti di sana. lalu Tarian Joged akan mengajak para wisatawan menari dengan penuh keceriaan dan ditutup dengan drama klasik Tektekan Calon Arang yang penuh magis yg diciptakan oleh A.A. Ngr Oka sendiri. (hd)