Foto: Pembukaan Grand Final Pegadaian Bali Start Up Competition yang digelar oleh PT Pegadaian Wilayah VII Denpasar di Kampus Universitas Udayana (Unud) Denpasar, Senin (25/11/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Sebanyak 41 startup (usaha rintisan) yang digawangi para entrepreneur (wirausaha) muda tampil beradu inovasi bisnis di Grand Final Pegadaian Bali Start Up Competition yang digelar oleh PT Pegadaian Wilayah VII Denpasar di Kampus Universitas Udayana (Unud) Denpasar, Senin (25/11/2019).

Pegadaian Bali Start Up Competition ini digelar untuk mewadahi kreativitas generasi milenial agar bisa mengembangkan bisnisnya selain juga bentuk komitmen Pegadaian Denpasar untuk memberikan kebermanfaatan lebih kepada masyarakat.

“Pegadaian Bali Start Up Competition merupakan wadah kepada anak-anak muda untuk berkompetisi bagaimana bisa mengembangkan ide yang kemudian bisa dikreatifkan. Ini wadah bagi generasi muda dalam menumbuhkan daya saing,” kata Pemimpin Wilayah PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, Nuril Islamiah.

Pegadaian Bali Start Up Competition ini upaya nyata Pegadaian mendukung program Presiden Jokowi dan Gubernur Bali I Wayan Koster supaya tahun 2020 generasi milenila bisa lepas landas.

“Jadi 41 orang yang sekarang masuk di grand final bisa menjadi mentor bagi yang lain,” tuturnya.

Pegadaian Bali Start Up Competition memang baru pertama kali digelar Pegadaian Denpasar dan sudah dilirik menjadi pilot project oleh Pegadaian Pusat untuk bisa dilakukan di seluruh Indonesia.

“Disamping pegadaian mencari uang tapi bagaimana peran serta kami dalam menumbuh kembangkan startup di tanah air,” imbuhnya seraya menegaskan Pegadaian ingin hadir memberikan kemanfaatan pada semua orang termasuk generasi muda.

“Dengan cara apa, salah satunya dengan menggelar Pegadaian Bali Start Up Competition yang pertama di Bali,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra mengungkapkan dalam meningkatkan daya saing UMKM diakui pemerintah tak bisa berjalan sendiri. Diperlukan dorongan dari stake holder lainnya, semisal salah satunya BUMN dalam hal ini Pegadaian.

“Daya saing Koperasi dan UMKM kita harus naik kelas dalam meningkatkan kualitas produk, tidak saja untuk dalam negeri tapi juga ekspor,” ujar Gede Indra

Lantas lebih lanjut ia menyatakan, keberadaan BUMN, perguruan tinggi dan media juha sangat penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Bali khususnya.

“Saya atas nama pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi PT Pegadaian yang sudah memelopori kegiatan start up bagi generasi muda di Bali,” sebutnya.

Tentu saja kegiatan semacam ini menurut Gede Indra merangsang atau turut menumbuh kembangkan generasi milenial untuk berinovasi, berkreativitas dan tentunya bisnisnya akan tumbuh dengan adanya bimbingan dari para pakar yang difasilitasi oleh PT Pegadaian.

“Saya berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan, bukan hanya tahun ini saja. Karena tantangan kedepan semakin berat jadi siapa yang eksis, dia yang unggul,” tambahnya.

Ia mengungkapkan Bali dengan penduduk sekitar 4,3 juta jiwa bisa jadi potensi pasar ditambah jumlah wisatawan yang 40 persen datang ke Bali, tentu ini menjadi potensi pasar yang luar biasa.

“Belum lagi bonus demografi, dimana kalangan milenial paling suka travelling. Jadi produk-produk UMKM harus menyasar pada golongan milenial tadi, ternasuk kelompok wisatawan,” pungkas Gede Indra. (dan)