sby 1

Jakarta (Metrobali.com)-

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dirinya akan menyampaikan terkait berbagai hal transisi dari dirinya kepada Presiden Terpilih Joko Widodo kepada kalangan di Jepang.

Hal itu, menurut Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (18/9), akan disampaikannya saat melawat ke Kyoto, Jepang, yang dijadwalkan pada akhir September, yang merupakan akhir lawatannya di tiga negara Portugal, Amerika Serikat dan Jepang.

“Harapannya agenda-agenda penting (Indonesia-Jepang) bisa kita tuntaskan sambil membuka jalan mempersiapkan untuk Presiden Jokowi melanjutkan di waktu yang akan datang, justru tema di Kyoto adalah ‘from SBY to Jokowi’ (dari SBY ke Jokowi),” kata Presiden.

Presiden berharap dengan demikian, kerjasama dan hubungan Indonesia dan Jepang yang selama ini memiliki kekuatan dan manfaat bersama bagi kedua negara dapat terus berlanjut.

Presiden juga menyatakan, di Kyoto juga akan menyampaikan ceramah terkait di universitas mengenai posisi Indonesia di dunia Internasional termasuk hubungan Indonesia-Jepang.

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah sebelumnya juga mengungkapkan Presiden akan menerima penghargaan Doktor Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan di Kyoto.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta rombongan, Kamis pagi, bertolak menuju Portugal untuk memulai rangkaian lawatan ke luar negeri terakhirnya sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2014.

Presiden Yudhoyono bertolak melalui Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis. Agendanya selain Portugal, Presiden akan ke Amerika Serikat, dan Jepang untuk menghadiri sejumlah pertemuan dan bertemu dengan berbagai kalangan. Presiden diagendakan tiba di Tanah Air pada 1 Oktober 2014.

“Kunjungan ini juga kunjungan yang terpanjang dari segi waktu 12 hari selama 10 tahun saya memimpin negara ini karena ada tiga kegiatan bilateral yang kami lakukan yaitu di Portugal, di Amerika dan di Jepang, dan tidak kalah pentingnya tugas multilateral di New York di markas besar PBB,” kata Presiden Yudhoyono saat konferensi pers. AN-MB