Ronny F Sompie

Jakarta (Metrobali.com)-

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan bahwa pengamanan untuk sidang perkara hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK) akan tetap dilakukan berlapis atau dengan menggunakan sistem ring.

“Sidang (PHPU Pilpres) di MK akan dilanjutkan pada Jumat yang akan datang. Pengamanan untuk sidang selanjutnya masih berlapis, yaitu dengan sistem ring,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie di Jakarta, Rabu (6/8).

Ronny menjelaskan, pengaman berlapis untuk sidang di MK itu dilakukan mulai dari ring satu hingga ring tiga.

Adapun area-area yang diamankan, yaitu pada ring satu adalah tempat atau ruang persidangan. Pada ring dua, polisi mengamankan ruang lobi hingga ke halaman gedung MK.

Sementara pada ring tiga, polisi mengamankan jalur-jalur lalu lintas menuju gedung MK.

“Pengamanan di jalan-jalan menuju MK dilakukan agar kami bisa melakukan sistem buka-tutup jalan ketika ada kegiatan yang bisa mengganggu jalannya sidang,” ujarnya.

“Selain itu, kami juga bisa mengubah jalur untuk mengamankan arus lalu lintas di depan dan sekitar gedung MK,” lanjutnya.

Ronny juga menyampaikan bahwa pengamanan di MK untuk sidang PHPU hari ini (5/8) berjalan dengan lancar dan suasana masih tetap kondusif walaupun memang sempat ada unjuk rasa.

“Ada aksi unjuk rasa dengan jumlah massa sekitar 2.000 orang di depan gedung MK, yakni berupa orasi-orasi. Namun, bisa dilakukan pengamanan oleh petugas kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya yang berada di lokasi (MK) untuk mengendalikan dan memimpin pengamanan,” ungkapnya.

Kadivhumas Polri itu juga menyebutkan bahwa Kapolda Metro Jaya adalah pihak yang bertanggung jawab sebagai kepala operasi Marta Brata 2014.

Sidang lanjutan PHPU Pilpres 2014 di MK akan dilaksanakan pada Jumat (8/8) mendatang karena gugatan atau permohonan yang diajukan pihak Prabowo-Hatta dinilai belum lengkap.

Oleh karena itu, Ketua Majelis Hakim MK Hamdan Zoelva meminta pemohon untuk memperbaiki permohonannya terlebih dahulu. AN-MB