Denpasar (Metrobali.com)-

Polisi mengantisipasi penyusupan jaringan Santoso Cs ke Bali untuk melakukan tindakan terorisme pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2014.

“Kami menyiagakan 1.300 personel untuk siaga di titik-titik rawan,” kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar, Ajun Komisaris Besar I Gusti Kade Budhi Harryarsana, Selasa (24/12).

Salah satu anggota jaringan Santoso Cs saat ini diduga berada di Dompu, Nusa Tenggara Barat, sehingga tidak tertutup kemungkinan menyeberang ke Bali.

Di sela-sela temu wicara (simakrama) Wali Kota Denpasar dengan kalangan media massa dan tokoh masyarakat itu, Harryarsana meminta bantuan perangkat desa/kelurahan mengawasi rumah tinggal sementara para pendatang.

“Kami sudah mendatangi beberapa lokasi berkumpulnya para pendatang. Kami minta bantuan tokoh masyarakat setempat untuk melaporkan dan mendata warga pendatangnya,” kata mantan Kapolres Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, itu.

Harryarsana mengungkapkan bahwa wilayah Denpasar Barat menjadi perhatian tersendiri karena banyak warga pendatang yang tinggal di bedeng-bedeng yang belum terdata.

“Selama ini pula tingkat kerawanan keamanan di Denpasar Barat lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya sehingga perlu mendapat perhatian serius,” ujarnya.

Pada 2013 jumlah kriminalitas di Kota Denpasar mencapai 2.966 kasus dan yang baru terselesaikan sebanyak 1.854 kasus atau sekitar 63 persen.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dalam kesempatan tersebut juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam mengantisipasi gangguan keamanan.

“Sebelumnya ada kasus pembunuhan polisi di Sidakarya, beberapa hari kemudian pembunuhan mahasiswa di Panjer. Tentu hal ini sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Terkait perayaan Natal dan Tahun Baru 2014, dia mendukung sikap jajaran Polda Bali yang menindak penggunaan petasan dan kembang api. “Kalau untuk tempat-tempat tertentu, seperti hotel, ada pertimbangan lain,” kata Wali Kota. AN-MB