Denpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali melibatkan ratusan petugas pengamanan adat atau “Pecalang” untuk membantu pihak kepolisian mengamankan pelaksanaan “Bali Democracy Forum” (BDF) VI, 7-8 November 2013.

“Mereka akan membantu pengamanan sebagai pamswakarsa dari potensi masyarakat,” kata Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar, Selasa (5/11).

Menurut dia, ratusan “pecalang” itu akan bertugas sesuai peran masing-masing yakni menjaga keamanan wilayah di desa terdekat dengan kawasan “Bali Tourism Development Corporation” (BTDC) sebagai tempat pelaksanaan BDF VI.

“Kalau ada tempat kosong, tidak terisi, kami kerja sama dengan pecalang,” ucap mantan Kepala Polda Bengkulu itu.

Dia menjelaskan “pecalang” tersebut akan bersinergi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas dalam melakukan pengamanan di desa.

Pihaknya mengimbau segenap potensi masyarakat termasuk “pecalang” untuk kembali mengaktifkan kegiatan pengamanan 1×24 jam dan memberitahukan kepada pihak berwenang apabila menemukan kejanggalan dan hal yang mencurigakan serta berpotensi mengganggu keamanan.

“Kalau ada identitas tidak jelas, masyarakat bisa memberikan informasi kepada polisi,” ujarnya.

Sebagai daerah tujuan wisata internasional dan kerap dijadikan sebagai tuan rumah perhelatan sejumlah kegiatan akbar tingkat dunia, Pulau Dewata membutuhkan pengamanan yang ekstra dari pihak kepolisian.

Untuk itu, kata Mokalu, kegiatan razia kendaraan akan diintensifkan guna mengantisipasi gangguan keamanan di sejumlah titik vital di Pulau Dewata.

Sejumlah pintu masuk di Pulau Bali, kata dia, juga tak luput dari perhatian pihak kepolisian untuk menangkal masuknya aksi para teroris yang dikhawatirkan menyusup ke Bali.

Tiga kepala negara yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Presiden Timor Leste, Taur Matan Ruak dipastikan menghadiri ajang tahunan yang membahas demokrasi dan politik itu.

Polri sendiri akan bersinergi dengan TNI dalam kegiatan pengamanan BDF VI dengan mengerahkan seluruh kekuatan personel secara “all out”. AN-MB